SURABAYA, beritalima.com – Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur, Saiful Rachman mengungkapkan sisa pagu online Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Jatim menyisakan 213.567 siswa. Untuk memenuhinya, akan dilakukan penerimaan Online mulai 3 – 6 Juli mendatang.
Menurut Saiful untuk jalur offline, Alhamdulillah sudah berjalan dengan baik dan bisa memfasilitasi mitra keluarga yang memang membutuhkan pertolongan dan sudah di cek di lapangan, jalur offline dengan rincian jalur mitra warga 5.935, jalur prestasi 4.211, jalur bidik misi 540, jalur inklusi 276 dan jumlah seluruhnya 10,942 untuk SMA, sedangkan untuk Siswa SMK dengan rincian mitra warga 7.197, jalur prestasi 2 367, jalur bidik misi 435 dan jalur inklusi 435 total keseluruhan 10.376 jadi total keseluruhan baik dari SMA dan SMK sebanyak 21 376.
Penerimaan Peserta Didik Baru di wilayah Provinsi Jawa Timur menggunakan 3 (tiga) sistem, yaitu sistem online, sistem semi online, dan sistem offline. Sistem semi online dan sistem offline disediakan khusus untuk seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur prestasi, jalur mitra warga, jalur bidik misi, dan jalur inklusi. Mudah-mudahan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Provinsi Jawa Timur berjalan dengan lancar dan sukses.
Selain itu, Dindik Jatim saat ini juga konsetrasi zona bisa terpenuhi dan bagi siswa yang mendaftar di zona asalnya akan mendapatkan point 12,5. Sedangkan point 12,5 didapatkan dari selisih nilai tertinggi di Jatim dengan nilai maksimalnya nilai tertinggi adalah 387,5.
Dengan metode ini calon peserta didik akan mendapatkan keuntungan jika memilih sekolah dalam zonanya sehingga akan mendorong pemilihan sekolah dalam zonanya untuk peserta didik yang punya nilai tinggi masih memiliki kebebasan untuk memilih sekolah, sedangkan target dari zona terpenuhi, tidak ingin siswa-siswa sekolah hanya di favorit saja , supaya siswa menyebar di sekolah-sekolah di luar favorit.
“Untuk masuk ke SMA negeri di Jatim ada zonasi, tiap kabupaten/kota berbeda-beda. Surabaya, misalnya, akan terbagi ke lima zona, yakni barat, timur, utara, selatan, dan pusat. Satu anak nanti maksimal memilih dua SMA,” kata Saiful, Senin (19/6) petang.
Saiful menambahkan, pilihan dua sekolah itu terdiri atas satu sekolah di dalam zona dan satunya bebas di luar zona. Tapi, lanjut dia, dalam satu zona akan diprioritaskan dan posisinya harus di pilihan pertama.(her)