JAKARTA, Beritalima.com– Kembalinya Letnan Jenderal Purnawirawan Prabowo Subianto dipetcaya sebagai Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina partai Gerindra 2020-2025 membuktikan belum jalannya regenerasi di partai berlambang ‘Burung Garuda’ tersebut.
Padahal, kata Pengamat komunimasi politik Universitas Esa Unggul, Muhammad Jamiluddin Ritonga kepada Beritalima.com, Minggu (8/8) petang, sebenarnya partai Gerindra memiliki cukup banyak kader muda yang mumpuni.
Salah salah satu bukti, lanjut pengajar Mengajar Metode Penelitian Komunikasi, Riset Kehumasan, Krisis dan Strategi Public Relations tersebut, ada Sandiaga Uno. Selain masih muda juga kredibilitasnya cukup tinggi. Dia juga cerdas dan dapat diterima baik di internal dan eksternal Gerindra.
Sandiaga Uno juga sangat mumpuni dalam hal lobi dan negosiasi. Kemampuan ini sangat dibutuhkan untuk seorang Ketua Umum. Di masyarakat, Sandiaga Uno juga sangat diterima. Bahkan emak-emak cukup banyak yang mengidiolakannya. Malah fanatisme emak-emak kepada Sandiaga Unio tidak perlu diragukan.
Begitu juga kalangan milenial, yang mengagumi kesuksesan Sandiaga Uno. Dia dijadikan salah satu role model para kalangan generasi muda. Sebab itu, ungkap laki-laki yang akrap disapa Jamil ini, disayangkan kenapa di Gerindra tidak terjadi atau melakukan regenerasi. Kalau terjadi regenerasi, ada peluang Gerindra baka; menjadi idola anak muda. Perlu dicatat, pada 2024 pemilih dari generasi muda atau kelompok millenial ini lebih 50 persen.
Semua peluang tersebut, lanjut Jamil, sulit diperoleh mengingat Prabowo bukanlah sosok yang diidolakan anak muda. Bahkan ada kemungkinan Gerindra akan ditinggal banyak pemilihnya karena kecewa Prabowo rela menjadi menterinya Jokowi.
“Apapun alasannya, mereka yang kecewa masuknya Prabowo sebagai pembantu Jokowi dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM), kemungkinan tidak akan lagi memilih Gerindra pada Pileg dan Pilpres 2024. Faktor Prabowo akan membuat mereka menjauhi Gerindra,” demikian Muhammad Jamiluddin Ritonga. (akhir)