Merauke, Disaat semakin sedikit masyarakat, terutama generasi muda yang paham atau tertarik mempelajari budaya dan tradisi daerah, Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 125/Simbisa dibawah Komando Pelaksana Operasi (Kolakops) Korem 174/ATW hadir mendampingi warga dalam kegiatan keterampilan menganyam pakaian adat tradisional Papua.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 125/Simbisa, Letkol Inf Anjuanda Pardosi dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Merauke, Papua, Senin (28/9/2020).
Dansatgas menuturkan bahwa lima orang personel Satgas dari Pos Toray dipimpin Danpos Letda Inf Bambang Suprapto turut hadir mendampingi proses pembuatan pakaian adat tradisional Papua (suku Yeinan) di Kampung Toray, Distrik Sota, Kabupaten Merauke.
“Suku Yeinan merupakan salah satu dari sekian banyak suku yang ada di daerah Papua. Pakaian adat tradisional yang terbuat dari bahan kulit kayu pilihan oleh suku Yeinan sendiri biasa disebut cenak,” ujarnya.
Menurut Dansatgas, saat ini tidak bisa kita pungkiri kebanyakan dari generasi muda tidak paham bahkan kurang tertarik mempelajari kebudayaan daerah yang bersifat tradisional. “Ini hal serius dan perlu ditindaklanjuti, karena tradisi dan budaya menunjukkan ciri khas identitas masing-masing daerah. Jangan sampai suatu kelompok atau daerah kehilangan jati dirinya,” terangnya.
Di tempat terspisah, Danpos Toray Letda Inf Bambang Suprapto menuturkan pembuatan pakaian adat tradisional (cenak) tersebut menghadirkan tenaga pembimbing dari Distrik Sota, karena warga setempat sudah kurang paham membuatnya. “Kami mendorong generasi muda Kampung Toray melalui Karang Taruna agar lebih peduli dalam melestarikan budaya dan tradisi daerah,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Toray, Barcalena Deda (45 th) menyampaikan ucapan terima kasih kepada Satgas atas kepeduliannya selama ini terhadap warganya. “Kami bangga, Satgas selalu ada bersama-sama dengan warga Toray. Harapan kami, Satgas bisa membantu memotivasi generasi muda agar lebih giat menggali dan mengembangkan kebudayaan daerah,” ujarnya.