Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Search and Rescue (Satgas SAR) gabungan Basarnas berhasil menemukan Kotak Hitam (Black Box) Pesawat Lion Air JT-610 di bawah laut kedalaman 30 meter pukul 10.15 WIB, diperairan Karawang oleh penyelam Sertu Hendra personel dari Batalyon Intai Amfibi (Taifib).
Kondisi bagian Black Box yang ditemukan 500 meter dari lost contact pesawat, Black Box masih dalam kondisi baik, dan sudah diserahkan kepada pihak yang berwenang yaitu Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT).
Hal tersebut dikatakan Komandan Satuan Tugas Search and Rescue (Dansatgas SAR) TNI AL, Kolonel Laut (P) Isswarto saat menggelar jumpa pers dengan awak media di atas Kapal LCU (Landing Craft Utility) KRI Banda Aceh-593 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/11/2018).
“Setelah menemukan Kotak Hitam, Tim SAR TNI AL akan tetap melanjutkan pencarian puing pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh pada tanggal 29 Oktober 2018 di perairan Tanjung Karawang berikut korbannya,” ujarnya.
Menurut Kolonel Laut (P) Isswarto, perkembangan pencarian korban diperairan Karawang Laut Jawa, saat ini telah ditemukan hotspot jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 hasil kerja sama TNI, Basarnas dan instansi terkait.
Dijelaskan bahwa hotspot tersebut ditemukan hasil deteksi dari KRI Rigel-933 milik Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) yang mempunyai kemampuan untuk mendeteksi di bawah laut dan Kapal Baruna Jaya I dengan menggunakan alat pendeteksi pingerlog cater, sehingga dapat ditemukan sinyal dari pada Black Box.
Selanjutnya Dansatgas SAR TNI AL menuturkan bahwa selain penemuan Kotak Hitam, satuan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) yang dipimpin oleh Kadislambair Kolonel Laut (E) Monang Sitompul juga menemukan potongan tubuh manusia, surat izin mengemudi, pakaian, serpihan body pesawat Lion Air JT-610 di dasar laut perairan Karawang Laut Jawa.
“Penemuan tersebut dilakukan oleh Personel Dislambair yang menyelam selama 15 menit di kedalaman 32 meter perairan Tanjung Karawang,” katanya.