Foto: Kegiatan Shalat Dhuha di SMPN 3 Juli.
Bireuen, Beritalima – Pelaksanaan penerapan praktik dalam rangka menumbuhkembangkan pembinaan Budi Pekerti ( Akhlak ) sudah lama dilaksanakan di seluruh sekolah di jajaran Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan ( P dan K ) Bireuen. Dan untuk leberhasilan dilakukan dengan sistem menyeluruh yaitu guru,orangtua / wali dan lingkungan masyarakat.
“ Semua sekolah di Kabupaten Bireuen telah lama menerapkan praktik pengembangan akhlak baik berdoa dan mengaji sebelum memulai pelajaran, berdoa saat mengakhiri jam pelajaran, pembiasaan senyum,sapa dan salam.” Ungkap Kepala Dinas P dan K Bireuen Drs Nasrul Yuliansyah,M.Pd seputaran pembinaan akhlak terhadap anak sekolah Rabu ( 28/9).
Menurut Nasrul, selain melaksanakan kegiatan tersebut, juga di setiap sekolah dianjurkan membaca buku non pelajaran 15 menit sebelum prtoses pembelajaran, shalat dhuha, shalat zuhur berjamaah, wirid yasin tiap jumat pagi, shalat jumat bagi siswa putra, bersedekah, dan gotongroyong tiap sabtu pagi.
Menurut Nasrul,apa yang mereka lakukan itu memang rutinitas dilaksanakan dan juga merupakan amanah dari permendikbud 23 tahun 2015 dalam rangka menumbuhkan budaya yang baik di sekolah.
Dijelaskan, melalui permendikbud nomor 23 tahun 2015 diharapkan penumbuhan Budi Pekerti dapat menjadi sebuah Gerakan yang menjadilan aturan sebagai milik bersama bukan hanya milik pemerintah saja.
Nasrul memnjelaskan, terkait penumbuhan Budi Pekerti ( Akhlak) siswa yang bai tidak cukup hanya diterapkan disekolah tetapi harus adanya proses secara menyeluruh.
Dalam proses menyeluruh tentunya tempatnya dipraktikkan di sekolah, rumah, dan di lingkungan masyarakat. Kemudian dari sisi waktu berarti senantiasa dilaksanakan setiap waktu.
Dari sisi pelaku, berarti dilakukan oleh semua pelaku, yaitu guru, orang tua ( Wali murid ) dan masyarakat. Intinya tidak hanya merupakan tugas guru saja . ( Suherman Amin)
“ Semua sekolah di Kabupaten Bireuen telah lama menerapkan praktik pengembangan akhlak baik berdoa dan mengaji sebelum memulai pelajaran, berdoa saat mengakhiri jam pelajaran, pembiasaan senyum,sapa dan salam.” Ungkap Kepala Dinas P dan K Bireuen Drs Nasrul Yuliansyah,M.Pd seputaran pembinaan akhlak terhadap anak sekolah Rabu ( 28/9).
Menurut Nasrul, selain melaksanakan kegiatan tersebut, juga di setiap sekolah dianjurkan membaca buku non pelajaran 15 menit sebelum prtoses pembelajaran, shalat dhuha, shalat zuhur berjamaah, wirid yasin tiap jumat pagi, shalat jumat bagi siswa putra, bersedekah, dan gotongroyong tiap sabtu pagi.
Menurut Nasrul,apa yang mereka lakukan itu memang rutinitas dilaksanakan dan juga merupakan amanah dari permendikbud 23 tahun 2015 dalam rangka menumbuhkan budaya yang baik di sekolah.
Dijelaskan, melalui permendikbud nomor 23 tahun 2015 diharapkan penumbuhan Budi Pekerti dapat menjadi sebuah Gerakan yang menjadilan aturan sebagai milik bersama bukan hanya milik pemerintah saja.
Nasrul memnjelaskan, terkait penumbuhan Budi Pekerti ( Akhlak) siswa yang bai tidak cukup hanya diterapkan disekolah tetapi harus adanya proses secara menyeluruh.
Dalam proses menyeluruh tentunya tempatnya dipraktikkan di sekolah, rumah, dan di lingkungan masyarakat. Kemudian dari sisi waktu berarti senantiasa dilaksanakan setiap waktu.
Dari sisi pelaku, berarti dilakukan oleh semua pelaku, yaitu guru, orang tua ( Wali murid ) dan masyarakat. Intinya tidak hanya merupakan tugas guru saja . ( Suherman Amin)