JAKARTA, beritalima.com | Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari kembali meraih penghargaan Best CEO 2022 Employee’s Choice kategori Corporate Foundation dari The Iconomics yang digelar di Jakarta, Rabu (20/4). Penghargaan ini sudah diraih olehnya sebanyak tiga kali berturut-turut.
Founder & CEO The Iconomics Bram S Putro, menyampaikan penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi terhadap upaya CEO dalam situasi umum maupun khusus, seperti krisis pandemi Covid-19 yang dialami saat ini.
“50 Indonesia Best CEO 2022 yang terpilih merupakan sosok pemimpin yang hebat. Mereka mampu memanfaatkan sumber daya yang ada, punya agility, creativity, dan endurance dalam bekerja. Mereka adalah sosok yang tidak mudah menyerah serta bertindak sebagai sumber inspirasi dan kekuatan organisasi,” ujar Bram.
Dilansir dari The Iconomics, terdapat 4 parameter yang menjadi indikator penilaian kepada para CEO. Parameter tersebut meliputi Popularity, Competency, Crisis Leadership dan Personality. Parameter ini melihat tingkat popularitas atau keterkenalan dari CEO/direktur utama/presiden direktur; kompetensi, pemahaman terhadap masalah, strategi dan visi dari CEO/direktur utama/presiden direktur; kemampuan mengelola saat menghadapi krisis, termasuk krisis kesehatan Covid-19; serta melihat sisi pribadinya dengan nilai-nilai positif yang berlaku umum di masyarakat seperti kejujuran, kepedulian, dan tanggung jawab.
“Award ini saya persembahkan buat Perwira Pertamina Foundation yang luar biasa, mendedikasikan waktu, tenaga, pikiran selama pandemi covid. Program 5E, Energy (PFsains), Environment (PFmuda), Education (PFmuda dan PFprestasi), Empowerment (PFmuda, PFpreneur dan PFbangkit), serta Equality (PFpreneur dan PFbangkit) yang didedikasikan buat masyarakat marginal dan korban Covid 19,” ujar Agus.
PFseries bukanlah satu-satunya fokus Pertamina Foundation dalam memberikan kontribusi positif bagi sosial dan lingkungan serta masyarakat secara luas. Tahun 2022 ini Pertamina Foundation meluncurkan Blue Carbon Initiative.
Blue Carbon Initiative dimulai dari penanaman pohon daratan di hutan Bontang dan Blora, diikuti dengan rehabilitasi serta sertifikasi mangrove Delta Mahakam. Kemudian, berlanjut ke wilayah Indonesia timur lewat Cendrawasih Kwatisore dan Lembata Project. Proyek Kwatisore dan Lembata menjadi pendorong dalam penyelamatan ikan paus melalui program biodiversity dan rehabilitasi terhadap ekosistem mangrove serta lamun sebagai habitat utama ikan paus.
“Tahun 2022 perubahan iklim menjadi salah satu fokus utama Pertamina dalam menjalankan kegiatan usahanya kedepan. Melalui Direktur Utama Ibu Nicke Widyawati yang menjadi ketua Task Force B20, adalah salah satu bentuk komitmen Pertamina dalam menghadapi perubahan iklim. Pertamina telah menunjukkan pencapaian yang luar biasa dalam konteks untuk ESG dan tentu saja inisiasi-inisiasi terkait dengan zero emission yang menjadi target Pemerintah Indonesia,” tutup Agus. (red)