SEOUL, beritalima.com – Mengawali kegiatan di hari ketiga berada di Seoul, Korea Selatan, Selasa 11 September 2018, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berjalan kaki bersama peserta Korea-Indonesia (KIND) Meet Up menuju Plaza Cheonggeyecheon.
Dimulai pukul 07.30 waktu setempat (WS), Presiden dan Ibu Iriana bersama peserta jalan kaki melewati _underpass_ integrasi stasiun kereta api bawah tanah dengan pertokoan. Di penghujung jalan sebelum menyusuri tepi sungai, Presiden disambut Wali Kota Seoul Park Won-Soon.
Presiden, Ibu Iriana, dan para peserta KIND Meet Up sambil berdialog dan berjalan santai menyusuri tepi Sungai Cheonggyecheon, Seoul. Selama berjalan menyusuri tepi Sungai Cheonggyecheon, tampak Presiden berbincang akrab dengan Wali Kota Seoul Park Won-soon. Melihat kebersihan sungai di tengah kota tersebut, Presiden berharap bisa menjadi inspirasi untuk Sungai Ciliwung di Jakarta.
“Sungai Cheonggyecheon ini sebuah inspirasi yang sangat bagus kalau sungai Ciliwung bisa bersih, dan itu bisa. Tahun 2003 sungainya juga sama (seperti Ciliwung) dan dengan waktu 2 tahun 3 bulan sangat bersih sekali seperti zaman dahulu kala. Sebuah tontonan yang bisa jadi tuntunan untuk bisa digarap di Jakarta,” kata Presiden Jokowi kepada para jurnalis.
Presiden menuturkan Wali Kota Seoul sebelumnya Lee Myung-bak yang berhasil membuat sungai Cheonggyecheon tersebut menjadi bersih, yang kemudian terpilih menjadi Presiden Korea Selatan periode 2008-2013.
Sungai Cheonggyecheon ini juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Korea Selatan.
Oleh karena itu, sebagai warga kehormatan Seoul, Presiden berencana untuk meminta resep membangun sungai ini kepada _Mayor_ Park. Tahun 2017 lalu, Presiden Jokowi mendapat gelar warga kehormatan Seoul dari _Mayor_ Park.
“Katanya kalau sudah menjadi warga kehormatan minta apa saja diberi, saya mau minta resep bangun sungai ini ke _Mayor_ Park,” ujarnya.
_Mayor_ Park pun menyambut keinginan Presiden ini dengan baik. Ia pun terkesan karena Presiden Jokowi pun awalnya merupakan seorang wali kota.
“Jakarta dan Seoul adalah _sister city_. Apapun yang Bapak perlukan, kami siap. Karena Bapak warga kehormatan Seoul kami siap bantu. Jadi kalau Bapak sebagai warga kehormatan datang ke Seoul semua fasilitas gratis buat Bapak,” kata Mayor Park.
Ketika ditanya apa yang membuat Korea Selatan, Kepala Negara mengungkapkan masih banyaknya peluang kerja sama di bidang investasi yang dapat ditingkatkan. Sehingga menurut Presiden, hubungan yang lebih dekat dengan Presiden Moon akan sangat berguna bagi peningkatan investasi.
“Terutama kita ingin bangun barang subsitusi impor yang belum bisa diproduksi di Indonesia. Kita ingin kerja sama di bidang itu misalnya _petrochemical_ dan farmasi. Kita terlalu banyak impor, ini yang harus kita produksi di dalam negeri. Kalau mau cepat ya _partner-an,- kerja sama,” kata Kepala Negara.
Selepas jalan santai dengan KIND Meet Up, Kepala Negara dijadwalkan memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa yang ada di Hankuk University of Foreign Studies.
Usai memberikan kuliah umum, Presiden dan Ibu Iriana beserta rombongan langsung menuju Pangkalan Udara Militer Seongnam, Seoul, untuk melanjutkan perjalanan menuju Hanoi, Vietnam. Rencananya, Presiden dan Ibu Iriana akan menempuh penerbangan ke Hanoi selama 3 jam 30 menit dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
(rr)