BANGKOK, beritalima.com | Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin negara-negara ASEAN untuk menguatkan kerja sama dan bekerja keras melindungi stabilitas dan kesejahteraan di kawasan. Pernyataan ini disampaikan Presiden Jokowi ketika berbicara pada sesi Pleno KTT ke-35 ASEAN yang digelar di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, pada Sabtu, 2 November 2019.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden dalam sesi pleno tersebut menyampaikan bahwa di tengah ketidakpastian perekonomian global, negara-negara ASEAN memiliki situasi yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan negara-negara di kawasan lain.
“Kalau dibandingkan dengan kawasan lain, Asia Tenggara situasinya masih jauh lebih baik. Baik dilihat dari sisi stabilitas politik maupun dari sisi pertumbuhan ekonomi yang masih di atas pertumbuhan ekonomi dunia,” ujarnya dalam keterangan resmi di Hotel Grand Hyatt Erawan, Bangkok.
Penguatan kerja sama yang disampaikan Presiden Joko Widodo tersebut salah satunya dicapai dengan menindaklanjuti Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik yang sebelumnya telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN dalam KTT ke-34 ASEAN pada 22 Juni 2019 lalu.
“Tantangan kita adalah bagaimana Outlook ini dapat diimplementasikan segera. Outlook tersebut merupakan cara pandang ASEAN untuk menjadikan kawasan Indo-Pasifik menjadi kawasan stabil, damai, dan sejahtera,” tutur Retno.
“Di dalam Outlook tersebut, dimuat empat bidang kerja sama, yaitu maritim, konektivitas, SDGs, dan kerja sama ekonomi lainnya. Sekarang saatnya bagi ASEAN memegang peran untuk menindaklanjuti empat kerja sama itu,” sambungnya.
Terkait hal tersebut, Retno mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan gagasannya untuk menggelar “Indo-Pacific Infrastructure and Connectivity Forum” pada tahun 2020 mendatang. Indonesia berpandangan bahwa peningkatan konektivitas dan infrastruktur di negara-negara ASEAN akan meningkatkan kemakmuran kawasan.
“Ini adalah bentuk implementasi dari ASEAN Outlook on Indo-Pacific,” ujarnya.
Melalui inisiatif tersebut, Indonesia berharap agar pada akhirnya ASEAN dapat terus melaju dan menjadi lokomotif pengembangan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik. Dengan itu keberadaan ASEAN menjadi terus relevan bagi rakyatnya dan dunia.