Presiden Jokowi : Bangun Afrika Tanpa Merusak

  • Whatsapp

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan, membangun bersama Afrika harus dilakukan tanpa merusak Afrika. Ia meyakini hanya dengan prinsip inilah pertumbuhan ekonomi Afrika dapat berlangsung secara berkelanjutan.

“Oleh karena itu, Indonesia mendukung G20-Africa Partnership dan pencapaian Agenda 2063 di Afrika melalui Compact with Africa,” kata Presiden Jokowi dalam Leaders’ Retreat KTT G20, di Hamburg Messe, Hamburg, Jerman, Sabtu (8/7) siang waktu setempat.

Ditegaskan Presiden, Indonesia telah bersama dengan Afrika sejak awal memperjuangkan kemerdekaan dan kesetaraan di antara negara dunia melalui Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.

Indonesia juga telah melakukan sejumlah kerja sama dengan negara-negara Afrika mengembangkan pembangunan dan perdamaian.

“Bersama Afrika Selatan, Indonesia menggagas New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) tahun 2005 untuk memajukan kerja sama di bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Kerja sama ini kemudian diperkuat pada tahun 2015,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa secara khusus telah meletakkan politik luar negeri Indonesia untuk difokuskan kepada Afrika.

“Kita ingin mewujudkan kedekatan politik yang dibangun sejak 1955 menjadi kedekatan ekonomi yang nyata dengan menggalakkan investasi, mengurangi dan meniadakan hambatan pedagangan dan peningkatan kerja sama teknik,” ujar Presiden

Karena itu, lanjut Presiden Jokowi, Indonesia mendukung pengembangan kemitraan yang sejajar antara negara G20 dengan Afrika.

Digitalisasi
Di sesi ini Presiden Jokowi juga menyinggung isu digitalisasi. Presiden meyakini teknologi digital akan semakin mengubah dan mendominasi kegiatan ekonomi.

“Indonesia mendukung kerja sama yang semakin erat untuk merumuskan kebijakan yang tepat dalam mengantisipasi perubahan ekonomi, bisnis, dan tenaga kerja akibat perubahan teknologi otomatisasi dan artificial intelligent,” tegas Presiden seraya menambahkan, dirinya juga mendorong kerja sama perpajakan untuk menangani digital ekonomi dan e-commerce agar tercipta sistem pajak global yang adil.

Indonesia, lanjut Presiden, mendukung dikembangkannya fasilitas keuangan dan asuransi untuk negara-negara berkembang dalam menghadapi bahaya pandemik.

“Indonesia mendorong kerja sama yang semakin erat antara WHO dan World Bank untuk menghindari ancaman pandemik yang dapat menghancurkan ekonomi dan menciptakan krisis kemanusiaan,” ujar Presiden.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam sesi tersebut antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Duta Besar Indonesia untuk Jerman Fauzi Bowo. (EN/AS/ES)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *