Presiden RI, Joko Widodo, bersama ibu negara, Iriana Jokowi, dan didampingi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, ketika berkunjung ke Pasar Digital Bank NTT, Bobou, di Bajawa, Rabu (1/6/2022) petang. Hampir sebagian besar pedagang pasar ini sudah menggunakan QRIS Bank NTT.
Foto: Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden
BAJAWA, beritalima.com – Presiden RI, Joko Widodo, pada Rabu (1 Juni 2022), seusai menjadi inspektur upacara pada peringatan hari lahir Pancasila di Ende, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ngada. Dan, di kabupaten itu, Jokowi bertemu dengan pedagang Pasar Bobou, di Bajawa.
Pasar ini pada 16 April 2022 lalu, sudah ditetapkan sebagai pasar digital, dimana semua pembayaran di pasar ini dilakukan secara digital melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), atau layanan pembayaran yang dihadirkan oleh Bank Indonesia (BI), ini menjadi awal digitalisasi perekonomian secara menyeluruh. Dan, Bank NTT mengambil peran yang besar dalam digitalisasi pasar ini. Hingga kini, sejumlah pasar di NTT sudah dijadikan pasar digital oleh Bank NTT, diantaranya pasar-pasar di Kota Kupang, Pasar Weekarou Sumba Barat, Pasar Batu Cermin Labuan Bajo yang diresmikan sebagai pasar digital oleh Deputi Bank Indonesia, beberapa pekan lalu, dan masih banyak lagi.
Dari Bajawa dilaporkan, Bupati Ngada, Paru Andreas bersama wakilnya serta sejumlah pejabat Forkopimda, sudah menanti Bandara Turulelo, Soa, kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Pasar Digital Bank NTT, Bobou.
Ikut bersama Presiden Joko Widodo, Ibu Negara, Iriana Jokowi, serta Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Julie Sutrisno Laiskodat.
Setibanya di pasar, presiden dan ibu negara langsung bertemu para pedagang pasar. Satu persatu didatanginya dan menyapa mereka dengan beberapa kali menyatukan kedua telapak tangannya, lalu melemparkan senyuman khasnya.
Para pedagang menyambutnya histeris. Mereka mengelu-elukannya, serta beberapa diantaranya yang berdesak-desakan ingin melihat dari dekat sosok kebanggaannya itu, ada juga yang hendak berswafoto bersama orang nomor satu di Republik Indonesia itu.
Sembari mengenakan pakaian adat Ngada, mantan walikota Solo ini menyerahkan bantuan kepada masyarakat di lokasi yang sama.
“Masyarakat Ngada sangat antusias saat menyambut kehadiran bapak Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana di Pasar Bobou, Ngada, kemarin (1/6/2022). Di pasar digital tersebut, bapak Presiden menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat penerima. Pada 16 April 2022 lalu, saat launching Pasar Digital Bobou ini, dimana pedagang telah menggunakan aplikasi QRIS Bank NTT, saya turun meninjau untuk melakukan survei cepat sumber pasokan bahan lokal yang mencerminkan tingkat kesejahteraan kabupaten Ngada”, demikian Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam postingannya di media sosial Facebook, Kamis (2/6/2022) hari ini.
Terkait kunjungan Presiden Jokowi ke Pasar Digital Bank NTT, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho menegaskan”, Ini adalah sesuatu yang luar biasa, dan bagi kita semua, ini adalah motivasi terbaik dan luar biasa dari bapak Presiden kepada kita semua, terutama seluruh insan Bank NTT. Ini adalah penghormatan besar”, tegas Alex.
Digitalisasi terhadap pasar-pasar tradisional sudah menjadi prioritas bagi Bank NTT. Sudah ribuan pedagang pasar yang hari ini menjadi merchant QRIS Bank NTT.
Layanan ini memudahkan warga yang mau berbelanja, karena tidak memerlukan uang tunai lagi, melainkan tinggal scan barcode yang tersedia pada setiap merchant, lalu transaksi pun dilakukan. Tidak ada lagi kembalian yang selalu kurang dan kadang ditukar dengan permen, serta tidak ada lagi kekhawatiran uang palsu.
Sebagaimana diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, saat launching Pasar Digital Bobou, Sabtu (16/4/2022).
Dia memuji kerja keras dan cerdas Bank NTT dalam upaya digitalisasi pasar tradisional.
Sejauh ini NTT mengalami kenaikan sebesar 338 persen merchant Qris, atau meningkat dari 31.000 menjadi 105.000. “Terima kasih Bank NTT yang telah mendukung seluruh digitalisasi termasuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang ada di NTT,”ucap Nyoman saat itu. (*)