TANGERANG, beritalima.com – Presiden Joko Widodo hari ini, Selasa, 12 Maret 2019, membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2019. Dalam acara yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Banten, tersebut Kepala Negara turut meresmikan pembangunan atau revitalisasi 600 pasar rakyat pada tahun ini.
“Saya ingin memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Kementerian Perdagangan yang sampai 2018 kemarin telah membangun kurang lebih 4.200 pasar di seluruh Tanah Air. Baik pembangunan maupun revitalisasi,” ujar Kepala Negara.
Jumlah pasar tersebut akan semakin berlipat bila memasukkan pasar yang dibangun dengan menggunakan dana desa yang diberikan pemerintah pusat bagi seluruh desa di Indonesia. Tercatat, 8.900 pasar desa telah dibangun atau direvitalisasi sebagai pemanfaatan program dana desa.
“Artinya perhatian kita kepada pasar itu dalam empat tahun ini betul-betul kita konsentrasi ke sana untuk memperbaiki fisik dan manajemennya,” kata Presiden.
Dirinya mengatakan, pemerintah masih akan memberikan perhatian pada pasar-pasar rakyat sebagai penopang perekonomian daerah setempat. Setidaknya jumlah pasar rakyat yang terbangun atau terevitalisasi pada tahun ini ditargetkan untuk meningkat hingga menjadi 5.200 pasar rakyat.
Meski demikian, di hadapan jajaran Kementerian Perdagangan dari seluruh Indonesia, Presiden mengingatkan soal tren perilaku konsumsi yang mulai berubah. Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian serius para pemangku kepentingan.
“Apa yang saya dengar di bawah? Pak, kita ini sekarang kalah dengan yang online-online. Mereka menyampaikan itu,” ucap Presiden.
Kepala Negara mengingatkan, di samping melakukan perbaikan tata kelola atau penataan pasar rakyat agar lebih nyaman untuk dikunjungi, jajarannya juga sudah harus memikirkan upaya pemasaran produk-produk pasar untuk dapat masuk ke ekosistem daring.
“Ekosistem offline diperbaiki tetapi disiapkan ekosistem online sehingga pasar rakyat memiliki marketplace, memiliki platform, untuk menyiapkan diri menuju era digital yang sekarang sudah masuk di negara kita,” ujar Kepala Negara.
Langkah tersebut dimulai salah satunya melalui peningkatan nilai tambah dengan memperhatikan citra dan kemasan produk-produk pasar. Untuk dapat diterima di pasar daring, langkah tersebut merupakan hal yang sangat krusial.
“Produk-produk yang ada di pasar itu berasal dari perajin, nelayan, atau petani. Perbaiki packaging-nya. Packaging itu sangat penting untuk bisa masuk ke marketplace online,” tutur Presiden.
Setelahnya, kementerian mulai dapat memikirkan untuk menghubungkan jejaring penjualan tersebut secara nasional. Dengan menghubungkan jejaring tersebut, maka omzet penjualan para pelaku pasar juga akan meningkat. Lewat tahap ini, maka target untuk menembus pasar internasional mulai dapat dibicarakan.
“Kalau sudah nasionalnya ketemu bisa sambungkan lagi ke marketplace global sehingga jaringan-jaringan seperti ini yang ke depan kita harus mengerti dan perlu segera disiapkan oleh yang hadir di sini semua,” tutur Presiden. (rr)