ARAB SAUDI, beritalima.com – Pesiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Arab Islamic America Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi Arab Islam Amerika yang digelar di King Abdulaziz Convention Center, Riyadh, Arab Saudi, Minggu (21/5) siang.
Tiba sekitar pukul 14.25 Waktu Setempat (WS), Presiden dijemput oleh Protokol Kerajaan Arab Saudi dan diantar untuk disambut oleh Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud. Tak lama setelah itu, Presiden mengikuti jamuan makan siang bersama Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud.
Setelah itu, Presiden menuju ruangan tempat berfoto bersama. Sebanyak 39 Kepala Negara/Pemerintahan yang telah hadir di KTT ini mengikuti sesi foto bersama pukul 16.45 WS. KTT ini sendiri diikuti oleh 55 negara.
Selain Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud, Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tampak pula Sultan Brunei Sultan Hassanal Bolkiah, Raja Jordan Raja Abdullah II, Presiden Mesir Abdelfattah Said Al-Sisi, Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak turut serta dalam foto bersama.
Usai mengikuti foto bersama, Presiden menghadiri sidang pleno KTT Arab Islam Amerika yang dihelat di Conference Hall King Abdulaziz Convention Center. Di forum ini Kepala Negara akan menyampaikan pesan dan berbagi pengalaman kepada dunia Internasional dalam upaya Indonesia melawan radikalisme dan terorisme.
Selain itu, Presiden juga akan menyampaikan pentingnya kerja sama internasional dalam pemberantasan radikalisme dan terorisme.
Setelah menyampaikan pidatonya, Presiden dan rombongan akan menuju Pangkalan Udara King Salman, Riyadh untuk kembali ke tanah air.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, dan Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/KPN Andri Hadi. (BPMI Setpres/ES)