JAKARTA, beritalima.co – Berbicara di hadapan kaum muda kreatif Jakarta, yang terdiri dari para start-ups, bloggers, penulis muda, komunitas, hingga pimpinan atau perwakilan perusahaan aplikasi berbasis daring, Presiden Joko Widodo mengakui bahwa mereka adalah generasi muda yang memiliki visi jauh ke depan.
“Yang hadir di sini kelihatannya sangat ke depan sekali, sangat visioner. Tapi jangan lupa, saya ingatkan, meski saudara sangat maju, visioner, jangan lupa dengan yang namanya Pancasila,” ucap Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan pada acara Buka Bareng dan Ngobrol Santai tentang Masa Depan dan Konsep Indonesia 4.0 yang dihelat di Kafe Paradigma, Gedung DPD Golkar DKI, Cikini-Jakarta Pusat, Rabu 23 Mei 2018.
Presiden pun meminta satu orang untuk maju ke depan menyebutkan Pancasila. “Yang hafal Pancasila, saya beri sepeda atau bisa juga saya beri jaket ini,” kata Presiden.
Jaket yang dimaksud Presiden adalah jaket yang dikenakan sore itu dan bertemakan Asian Games.
Ricky yang ditunjuk Presiden untuk menyebut Pancasila, meski semula terlihat ragu-ragu ternyata dapat menyebutkan Pancasila dengan lancar. Ia pun mendapat hadiah sepeda dari Presiden.
“Semua bilang jaket, saya plih sepeda,” ucap Ricky.
Di awal sambutannya, Presiden mengatakan bahwa dalam kalkulasi McKinsey Global Institute, disampaikan bahwa revolusi industri 4.0 akan memberikan dampak perubahan kecepatan hampir 3.000 kali dibanding revolusi industri pertama.
“Artinya betapa cepatnya perubahan,” kata Presiden.
Presiden juga berterus terang jika ia merasa kaget betapa dunia berubah dengan cepatnya. Ia pun bercerita tentang pengalamannya dua tahun lalu saat berkunjung ke Sillicon Valley.
“Saya masuk ke Google, markas Twitter, Facebook, Plug n Play. Terus terang kita merasa kaget betapa dunia berubah cepatnya. Waktu masuk ke markas Facebook, saya disuruh pake kacamata besar untuk main _virtual reality_ dan diajak main pingpong. Benar itu _kayak_ main pingpong,” kenangnya.
Selain itu, Presiden juga menyoroti tentang uang elektronik sebagai metode pembayaran seperti gopay, e-money, dan tokocash. Menurutnya hal-hal seperti ini harus diikuti dengan kebijakan yang mendukung.
“Karena apapun kalau enggak (mendukung), kita akan kelabakan ikuti industri 4.0,” ujar Kepala Negara.
Oleh karena itu, Presiden mengingatkan agar kita siap menghadapi perubahan-perubahan tersebut.
“Inilah dalam kesempatan baik ini saya ingin mengingatkan pada semua, perubahan ini juga melanda negara. Kadang kebijakan pemerintah terlambat. Bukan hanya negara kita. Negara lain juga tergagap-gagap menghadapi industri 4.0,” katanya.
Dalam penutup sambutannya, Presiden pun mengajak semua yang hadir untuk bersatu menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.
“Mari semuanya bersama-sama bersatu hadapi itu. Jangan sampai di dalam kita bertengkar sendiri. Tapi kalau berkompetisi secara sehat itulah yang ingin saya kembangkan. Jangan bertengkar, energi kita habis,” tutur Presiden.
Turut hadir dalam acara ini antara lain adalah Ketua DPR Bambang Soesatyo, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Sosial Idrus Marham, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.