beritalima.com, Mengawali keterangan persnya, Presiden Park Geun Hye menyampaikan dengan senang hati menyambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta delegasi dari Indonesia atas kunjungan ke Korea (16/5).
Indonesia, menurut Presiden Park, merupakan negara perdagangan utama, negara tujuan investasi, dan mitra utama Korea Selatan di ASEAN. “Khususnya tahun ini, merupakan tahun ke-10 semenjak kedua negara menjalin hubungan kemitraan strategis sehingga kedua negara sedang menghadapi babak baru untuk menuju masa depan yang lebih baik dengan mencari berbagai cara untuk mewujudkannya,” tambahnya.
Pada pertemuan hari ini, lanjut Presiden Park, Ia dan Presiden Jokowi telah menyusuri jejak perkembangan hubungan kedua negara selama ini dan membicarakan berbagai upaya dan langkah memajukan kerja sama bilateral antara kedua negara mengenai tiga hal secara garis besar.
“Pertama-tama, Indonesia dan Korea sepakat untuk memperkuat kerja sama untuk meningkat perdagangan dan investasi supaya kerja sama kedua negara tidak terpengaruh secara negatif oleh penurunan ekonomi global yang menimpa dunia baru-baru ini,” jelas Presiden Park.
Ia juga telah menegaskan bahwa saat ini sedang mencari tahu jalan untuk perluasan FTA dan memenuhi persyaratan FTA Korea-ASEAN untuk menciptakan lingkungan ramah investasi dan perdagangan. Kedua negara, lanjutnya, telah menjalin banyak kerja sama yang baik di bidang infrastruktur dan pembangunan energi.
“Saya dan Bapak Presiden Joko Widodo memiliki yang sama bahwa kini kedua negara harus memperkuat hubungan kerja sama untuk mengembangkan kekuatan baru supaya maju bersama-sama. Kedua negara sepakat untuk mempererat hubungan kerja sama khususnya di bidang industri kreatif, maritim, dan lingkungan,” tutur Presiden Park.
Lebih lanjut, Presiden Park sampaikan bahwa pada hari ini telah ditandatangani berbagai MoU untuk membuat sinergi dalam bekerja sama sehingga membuahkan hasil yang nyata.
“Kemudian selain kerja sama di bidang ekonomi, kedua negara akan memperluas bidang kerja sama antara lain pertukaran sumber daya manusia dan budaya, pertahanan dan industri pertahanan militer untuk menjunjung tinggi kemitraan yang lebih komprehensif antar kedua negara,” papar Presiden Park.
Pada tahun lalu, Ia menambahkan bahwa sebanyak 530 ribu warga kedua negara saling mengunjungi Indonesia dan Korea, dan saat ini sebanyak 400 ribu warga negara Korea dan Indonesia masing-masing yang beraktivitas di negara masing-masing.
“Saya dan Bapak Presiden Joko Widodo memiliki persepsi yang sama terhadap pentingnya kegiatan pertukaran sumber daya manusia dalam menguatkan hubungan kerja sama kedua negara. Untuk mencapai hal tersebut, kedua pemimpin negara setuju mendorong pelaksanaan pengajaran bahasa dan mendorong implementasi program pertukaran para siswa dan remaja,” tambah Park.
Presiden Park juga menjelaskan bahwa akan terus-menerus mencurahkan perhatian khusus pada berbagai kegiatan budaya Indonesia supaya masyarakat Korea dapat mempelajari dan memahami budaya Indonesia. “Pada tahun depan, Pusat Budaya Korea-ASEAN akan didirikan di Busan, Korea Selatan. Dengan adanya pusat budaya tersebut diharapkan dapat tersedia lebih banyak kegiatan bagi masyarakat Korea untuk lebih mengenai budaya Indonesia,” terang Park.
Ia juga mengapresiasi kerja sama yang erat antara kedua negara di bidang pertahanan dan industri peralatan militer seperti program pengembangan kolaborasi pesawat tempur yang sedang berjalan.
“Kerja sama di bidang tersebut sangat berarti karena hal ini menunjukkan eratnya kerja sama strategis antar kedua negara berdasarkan rasa saling percaya. Pada pertemuan ini kedua pemimpin negara juga sepakat untuk menguatkan kerja sama secara berkesinambungan untuk mempertahankan perdamaian dan keamanan sosial masyarakat dunia,” jelas Presiden Park.
Kedua pemimpin negara, menurut Park, telah sepakat untuk berusaha bersama-sama untuk menanggulangi dan mencegah teror dan juga radikalisme yang bersifat kejam dan mengancam keamanan sosial masyarakat internasional serta bertukar pandangan mengenai isu Semenanjung Korea.
Ia menegaskan pula bahwa masyarakat dunia harus mematuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Penghapusan Nuklir Korea Utara dan bersatu untuk mendukung resolusi tersebut dan bersikap tegas terhadap Korea Utara.
“Sehubungan dengan hal tersebut, saya mengapresiasi penyampaian pernyataan resmi Pemerintah Indonesia untuk mengutuk perbuatan Korea Utara seperti ujicoba nuklir, peluncuran rudal, dan ujicoba peluncuran rudal kapal selam. Kedua pemimpin negara akan terus berupaya untuk penghapusan nuklir Korea Utara dan bertukar pandangan secara lebih mendalam melalui berbagai pertemuan seperti perundingan yang berhubungan dengan ASEAN,” tambah Park.
Melalui pertemuan kali ini, lanjut Park, kedua negara dapat meningkatkan dan memperluas kerja sama di berbagai bidang berdasarkan hubungan erat yang saling mendukung dan memahami satu sama lain.
“Saya sekali lagi ingin menyampaikan rasa terima kasih saya kepada Bapak Joko Widodo atas kunjungan kenegaraan ke Korea kali ini. Kunjungan kenegaraan Bapak Presiden Joko Widodo telah menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk mewujudkan sinergi yang dapat meningkatkan dan mempererat hubungan kedua negara, Indonesia dan Korea,” pungkas Presiden Park. (GUN/EN)