Bogor, beritalima.com| – Presiden Prabowo Subianto menekankan, Indonesia tak mungkin bisa maju bila sektor Pendidikan berjalan tidak baik. Hal ini diutarakan Presiden saat Peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Peluncuran Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di SD Negeri Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat (2/5).
“Tidak mungkin kita menjadi negara sejahtera, tidak mungkin kita menjadi negara maju, kalau pendidikan kita tidak baik, pendidikan kita tidak berhasil,” ucap Presiden. Kini Indonesia menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dengan alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tertinggi dalam sejarah yakni di atas 22 persen.
Presiden mengingatkan, besarnya anggaran tersebut harus tepat sasaran. Di samping itu, diingatkan pentingnya mempercepat perbaikan infrastruktur pendidikan. Kepala Negara menyadari tantangan besar dalam memperbaiki seluruh fasilitas dalam waktu singkat dengan jumlah sekolah yang mencapai ratusan ribu unit.
“Kalau kita perbaiki 11 ribu mungkin perlu 30 tahun sampai sekolah ini semua bisa diperbaiki dan kita tidak boleh menyerah, tidak boleh kita 30 tahun memperbaiki sekolah-sekolah itu. Kita harus memperbaiki sebanyak-banyak sekolah seluruh Indonesia dalam waktu secepat-cepatnya,” jelasnya.
Untuk itu, Presiden mengajak seluruh pihak untuk menggunakan masa ini sebagai momentum emas membangun negeri melalui pendidikan. Presiden meyakini dengan pengelolaan manajemen yang baik seluruh kepentingan rakyat dapat terpenuhi.
“Setiap dana akan dikelola dan digunakan sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat. Saya berpikir kita bisa mempercepat perbaikan sendi-sendi kehidupan bangsa, antara lain memperbaiki semua sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Ini sasaran kita,” ungkap Presiden
Jurnalis: Abri/Rendy







