Brasil, beritalima.com|– Dalam pidatonya pada acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Presiden Prabowo Subianto menekankan soal Pendidikan dapat menjadi keluar yang baik untuk mengatasi kemiskinan.
Prabowo memuji langkah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva yang menjadikan kemiskinan dan kelaparan sebagai fokus utama KTT G20 tahun ini. “Kami mempunyai populasi terbesar keempat, sehingga kelaparan dan kemiskinan bagi kami adalah isu nyata sehari-hari,” ujar Prabowo.
Disampaikan pula, Indonesia kini sedang menempatkan penanggulangan kelaparan dan kemiskinan sebagai prioritas nasional. Bahkan, pemerintahannya juga mengalokasikan anggaran besar untuk pendidikan.
Dalam KTT G20 di Brasil, Prabowo hadir saat peluncuran inisiatif Global Alliance against Hunger and Poverty (Aliansi Global Melawan Kemiskinan dan Kelaparan) Peluncuran ini dipimpin oleh Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, menyerukan aksi global mengatasi kelaparan dan kemiskinan yang menjadi tantangan mendesak dunia.
Lula da Silva soroti ketimpangan sosial di dunia, di mana 733 juta orang masih kekurangan gizi di 2024, meskipun dunia memproduksi hampir 6 miliar ton makanan per tahun. “Kelaparan adalah ekspresi biologis dari penyakit sosial,” jelas Lula, mengutip ilmuwan Brasil Josué de Castro.
Dikemukakan Lula soal aliansi ini bertujuan membangun rekomendasi internasional, kebijakan publik yang efektif, dan sumber pendanaan berkelanjutan. Kini, aliansi telah mendapatkan dukungan dari 81 negara, 26 organisasi internasional, 9 lembaga keuangan, serta berbagai yayasan dan organisasi non-pemerintah. “Aliansi ini lahir di G20, tetapi tujuannya bersifat global,” ucap Lula da Silva.
Jurnalis: Abri/Rendy