MALANG, beritalima.com | Presiden Joko Widodo meresmikan Tol Malang-Pandaan (Mapan) di Pintu Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Presiden meresmikan penggunaan tol Mapan untuk seksi 1-3 yakni Pandaan-Singosari sepanjang 30,6 kilometer (Km).
Jalan tol Malang-Pandaan terdiri dari seksi 1-5 sepanjang 38,4 Km, sementara Seksi 4-5 sepanjang 7,48 kilometer dari Singosari-Kota Malang masih dalam tahap pembangunan. Termasuk perubahan jalur yang dilakukan di Seksi 5, akibat penemuan situs Cagar Budaya peninggalan masa Pra Majapahit.
“Estimasi pengguna tol Malang-Pandaan diperkirakan 20 kendaraan,” kata Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Malang, Agus Purnomo, di sela menunggu kedatangan presiden, Senin (11/5).
Tol akan dimulai penggunaannya untuk umum setelah diresmikan, yang sekaligus untuk aktivitas mudik Idul Fitri 1440 H. Tol akan gratis selama dua minggu pasca peresmian.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan bahwa Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi 1-3 sepanjang 30,6 kilometer (Km) sudah selesai dan siap dioperasikan. Sementara untuk Seksi 4-5 sepanjang 7,9 Km masih dalam tahap konstruksi dan ditargetkan selesai November 2019 atau lebih cepat.
“Mudah-mudahan keseluruhan ruas tol Pandaan – Malang bisa selesai lebih cepat. Mulai besok kita akan operasikan seksi 1 sampai 3. Apabila seksi 4-5 selesai bisa langsung dioperasikan saja (tidak perlu diresmikan lagi),” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, melalui keterangan resminya.
Menteri Basuki mengatakan mengenai tarif sendiri belum diberlakukan sepanjang masa sosialisasi kepada masyarakat. “Ruas tol ini sudah sangat ditunggu masyarakat, karena itu kita percepat pemanfaatannya, termasuk untuk mendukung kelancaran arus mudik 2019,” ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Bina Marga, Sugiyartanto mengatakan untuk Tol Pandaan-Pandaan Seksi 4 sepanjang 4,8 Km menuju Kota Malang dapat dibuka fungsional pada saat mudik. Saat ini progresnya sendiri sudah mencapai 87 persen.
“Namun bisa kita fungsikan untuk membantu kelancaran mudik. Hanya saja gerbang keluarnya di Pakis tidak terlalu besar sehingga akan diatur sebagian bisa keluar di Pakis sebagian keluar di Singosari,” jelas Sugiyartanto.
Pada exit Singosari juga tengah dikerjakan pembangunan Underpass Karanglo yang berfungsi memecah arus lalu lintas dari Malang ke Surabaya atau sebaliknya, dengan kendaraan yang keluar Singosari menuju Batu sehingga tidak menimbulkan kemacetan.
Untuk mengantisipasi terjadinya genangan, Underpass Karanglo dilengkapi drainase yang mengalirkan air secara gravitasi ke Sungai Bodo yang lebih rendah elevasinya melalui dua pipa HDPE berukuran 60 cm. Ditambah tersedianya pompa submersible untuk mengalirkan air saat hujan hingga Sungai Bodo. Pembangunan Underpass Karanglo merupakan bagian dari pekerjaan pembangunan Tol Pandaan-Malang Seksi 3.
Konstruksi Tol Pandaan-Malang Seksi 5 sepanjang 3,1 Km sempat tertunda karena ditemukannnya situs budaya sehingga dilakukan pergeseran trase sejauh 17 meter dari trase awal.
Sebagai informasi pembangunan Tol Pandaan-Malang dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) yang sahamnya dimiliki Jasa Marga sebesar 60 persen, PT Pembangunan Perumahan (Persero) sebesar 35 persen dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebesar 5 persen. Adapun biaya investasi sebesar Rp 5,9 triliun.
Beroperasinya Tol Pandaan-Malang akan mempercepat waktu tempuh dan biaya mobilisasi orang serta barang antara Surabaya dan Malang. Jalan tol juga diharapkan semakin menunjang sektor pariwisata seperti kawasan wisata dan taman safari Prigen, kebun teh Wonosari, Candi Singosari dan kawasan wisata Batu. Tol Pandaan-Malang juga akan meningkatkan akses bagi Kawasan Ekonomi Khusus Singosari dan Bandara Sultan Abdul Rachman Saleh. [rr]