BONDOWOSO, beritalima.com – Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Paralayang Bondowoso Eko Setia Budi mengungkapkan, ditunjukknya Bondowoso sebagai salah satu tuan rumah TroI 2016 ini menjadi prestasi tersendiri bagi dunia olahraga dan pariwisata.
“Sebagai site paralayang yang relatif baru, kita harus bersaing dengan puluhan site lain di Indonesia yang juga mengajukan diri sebagai tuan rumah. Dan alhamdulillah, setelah melalui proses yang ketat, kita menjadi salah satu yang menang bidding dan terpilih,” ungkapnya.
Salah satu keunggulan puncak Megasari sebagai site paralayang, lanjut dia, karena tempat ini memiliki ketinggian yang sangat ideal. Sekitar 1698 meter di atas permukaan laut (Mdpl). View dari puncak Megasari, juga sangat indah. Hamparan kebun kopi milik PTPN XII, Kawah Ijen hingga Kawah Wurung tampak dengan jelas dari atas.
“Sarana dan prasarana, seperti hotel dan objek-objek wisata pendukung juga sangat terjangkau dari Megasari, peserta dan para para pengunjung tidak akan menemukan kesulitan untuk menuju lokasi,” paparnya.
Terkait dengan TroI sendiri, Eko menjelaskan bahwa persiapan terus dilakukan oleh kepanitiaan. Ditergetkan, ada 150 sampai 200 peserta dalam TroI di Bondowoso ini.
“Kita sangat mengapresiasi langkah-langkah Pemkab, KONI Bondowoso, Perhutani, serta PTPN XII serta DRD yang telah memberikan dukungan yang luar biasa sehingga Bondowoso bisa menjadi salah satu tuan rumah TroI 2016,” tukasnya.
Dalam event nanti, selain bisa menikmati beragam atraksi paralayang, pengunjung juga akan disuguhi atraksi dari sejumlah atlet paramotor dan gantole Jatim. Bagi yang hendak merasakan sensasi terbang dari ketinggian Megasari, pengunjung bisa melakukannya dengan terbang tandem.
“Ada tandem day bagi pengunjung pada hari minggu tanggal 16 Oktober. Bagi yang berminat, silahkan menghubungi panitia,” pungkasnya.(*/RS)
