SURABAYA, beritalima.com – Anggota DPRD provinsi Jatim Fuad Benardi menyampaikan keprihatinannya yang mendalam atas peristiwa mengenaskan yang menimpa 15 Siswa SMP. Dimana siswa yang tergolong berprestasi ini terjerat kasus narkoba.
Fuad menyebutkan bahwa siapapun itu, bukan hanya menjadi PR dan tanggung jawab pemerintah kota maupun pemerintah provinsi Jawa Timur, peristiwa tersebut juga harus melibatkan pihak keluarga.
“Prioritas perhatian keluarga harus ditingkatkan. Karena kalau kita berbicara mereka itu adalah anak-anak sekolah, kegiatan belajar mengajar dimulai dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang, atau jam 3 sore, setelah itu sudah lepas dari sekolah, yang sering kali memang kalau ada permasalahan itu, orang tua langsung menyalahkan kepada pihak sekolah,” terang politisi PDI-P ini.
Padahal dalam kurun waktu 24 jam itu, anak-anak usia sekolah tidak selamanya mendapatkan pengawasan sekolah.
“Makanya ini kan menjadi tanggung jawab bersama, jadi kita jangan main salah-salah kan sekolah atau pemerintah. Kita harus saling menjaga, bahwa peran keluarga ini ya sangat penting, paling tidak untuk memberikan pengawasan,” tegasnya.
Fuad mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya sudah membuat kebijakan, anak-anak sekolah pada waktu hari sekolah dan jam sekolah dibatasi kegiatan nya sampai maksimal jam 10 malam.
Kalau melebihi jam 10 malam ternyata masih ada yang cangkruk di warkop, maka Pemkot Surabaya akan menertibkan dan ditindak.
“Kita mengapresiasi kebijakan yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya. Harapannya kebijakan tersebut juga mendapat dukungan dari pihak keluarga, orang tuanya, atau pun famili nya yang merawat anak-anak tersebut juga dimaksimalkan,” tukasnya.
Menurut Fuad, para korban penyalagunaan narkoba harus direhabilitasi, karena sesuai aturan undang-undang, kalau ketahuan positif dan tidak ada barang buktinya, maka posisinya adalah korban dan bukan pengedar, jadi harus direhabilitasi.
“Saya berharap ketika direhabilitasi para korban ini diberikan penguatan dan peran keluarga harus diperkuat, karena kesibukan keluarga, anak-anak jadi terabaikan,” pungkasnya.(Yul)








