SAMPANG, Beritalima.com – Banyaknya kejadian buruk yang dialami pasien di RSUD Dr.Mohammad Zyn, menjadikan fenomena boomingnya perbincangan ditengah – tengah masyarakat Sampang, khususnya dikalangan aktifis.
Menindak lanjuti keadaan itu, forum komunikasi pemuda madura se-madura menggelar diskusi publik yang digelar di gedung karta dengan tema “buruknya pelayanan publik serta sempitnya ruang publik dalam bidang kesehatan dan hukum” yang dihadiri anggota DPR RI Dapil Madura KH.Jakfar Sodik, Ombudsmen RI, Perwakilan Pemkab Sampang, Dinas kesehatan, praktisi hukum, kalangan aktifis dan keluarga pasien, Minggu (24/2/2019).
Mengawali diskusi, penyampaian yang disampaikan fafan mewakili dewan kesehatan rakyat (DKR) cukup mengagetkan, bahwa bobroknya pelayanan di RSUD Dr.mohammad zyn cukup memprihatinkan sehingga pihaknya juga merasa kebingungan mau dimulai dari mana.
“sampai saat ini masih saya temukan adanya mafia dalam pelayanan RSUD, sehingga mau diperbaiki dari yang mana juga bingung, apa mungkin dilempar saja semuanya yang ada disitu, karena terlalu banyak kebocoran sehingga untuk ditambal terlalu lama jangka waktunya”.
Menanggapi Hal itu, Direktur RSUD Mohammad Zyn Sampang Dr.Titin Hamidah menjelaskan, pihaknya bersyukur adanya diskusi tersebut menandakan adanya keperdulian semua pihak kepada pelayanan yang selama ini kita berikan.
“satu hal yang perlu saya sampaikan, kami akan selalu berbenah, dan juga mohon diketahui bahwa RSUD Sampang ini adalah rumah sakit kelas C, terlepas dari ketidak sempurnaan pelayanan kami, kami mohon maaf karena tidak ada yang namanya masuk rumah sakit itu suka rela yang jelas mereka terpaksa”
Menurutnya, RSUD terus berupaya untuk memberikan yang terbaik, dan kami juga berkomitmen akan terus meningkatkan pelayanan kami, dan selanjutnya kita juga siapkan pelayanan yang berbasis online, sehingga bisa mengurangi antrian pasien di semua ruang pelayanan yang ada.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut Kh.Jakfar Sodik selaku Anggota DPR RI menyampaikan, merupakan suatu kebanggaan bagi kami adanya pemuda yang kritis dalam menyikapi setiap permasalahan yg muncul, sehingga keadaan itu tidak berlarut – larut sehingga tidak ada penilaian bahwa tidak ada yang peduli.
“saya minta tolong dokter egonya jangan terlalu tinggi, saya tau bahwa untuk jadi dokter itu mahal, jangan karena hal itu anda lebih mengutamakan pelayanan praktek yang ada dirumah anda”,pungkasnya. [FA]