Semenjak dibuka 2015 Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) STKIP YPUP langsung menerima mahasiswa angkatan pertama kurang lebih sebanyak 200 orang.
Demikian ditegaskan Ketua Prodi Penjaskesrek Dr.Andi Hasriadi Hasyim M,Pd. Saat ditemui media di ruang kerjanya, akhir Mei 2018.
Dijelaskan, dari 200 mahasiswa angkatan pertama itu dibagi menjadi empat kelas, satu kelas pagi dan tiga kelas sore kemudian diangkatan kedua juga dibagi menjadi empat kelas begitupun selanjutnya, kata alumni S1 UNM tersebut.
Jumlah dosen penunjang yang dimiliki diawal pendirian sebanyak 8 orang kemudian ditambah lagi jumlah dosen karena jumlah rasio mahasiswa yang sudah tidak seimbang lagi dengan dosen, ucap Hasriadi.
Penambahan tersebut, akibat terus meningkatnya jumlah mahasiswa tiap tahun makanya ditahun 2018 dilakukan penambahan sebanyak 7 dosen baru lagi menjadi 15 dosen saat ini,1 dosen bergelar doktor dan 14 lainnya bergelar magister.
Karena total jumlah keseluruhan mahasiswa prodi penjaskesrek saat ini ada kurang lebih 500 mahasiswa, maka dilakukan penambahan dosen untuk memenuhi rasio mengimbangi jumlah mahasiswa, ungkapnya.
Pria kelahiran Bone 25 Januari 1986 ini juga mengatakan, target mahasiswa baru akan tetap membuka empat kelas karena, mempertimbangkan rasio antara dosen dan mahasiswa jadi sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tuturnya.
Mayoritas peminat dari Flores Nusa Tenggara Timur (NTT), beberapa dari Majene Sulawesi Barat (Sulbar) dan beberapa daerah yang berada di Sulawesi selatan seperti daerah Jeneponto,Bantaeng,Bulukumba dan Bone, pungkas pria berjenggot itu.
Alumni magister UNM 2018 ini juga menuturkan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa tiap tahun terus berbenah untuk melengkapi sarana dan prasarana karena kebanyakan praktek 70% di lapangan dan 30% di kelas, apalagi peralatan hoki, softball serta cabang-cabang lainnya semua sudah standar, ujarnya
Kemudian ada juga yang termasuk olahraga baru yaitu olahraga petanque, olahraga dilakukan dengan cara melempar menggunakan bola besi itu kami masukkan kedalam kurikulum, jadi ada mata kuliah yang diprogramkan sendiri oleh mahasiswa.
Dari situlah kita memperkenalkan olahrahga yang berasal dari Prancis tersebut kepada mahasiswa dan setiap sore mereka ada jadwal latihan apalagi mereka juga sering aktif ikut kejuaran diadakan oleh perguruan tinggi lainnya, kata Hasriadi
Hasriadi juga mengungkapkan akan tetap menjadikan prodi penjaskesrek ini unggulan, khususnya di lingkup Kopertis Wilayah IX Sulawesi, kemudian juga tetap harus berupaya memperbaiki sarana dan prasarana yang dimiliki, harapnya.
Doktor PPs-Universitas Negeri Jakarta ini juga mengatakan ini baru tahun ketiga, Insyaallah 2019-2020, menghasilkan alumni pertama dangan skill atau keterampilan yang mereka dapatkan di kampus.
Jadi outputny bukan hanya dari segi pendidikan yang basik jadi guru atau pendidik tetapi mereka juga bias menjadi praktisi olahraga dan di kesehatan mereka menjadi trainer di tempat fitness dan itu kita bekali selama mereka kuliah, tegasnya. (darsil).