beritalima.com | Penambahan pasien COVID-19 di Indonesia termasuk tinggi daripada negara-negara lain. Di masa pendemi COVID-19 seperti sekarang ini banyak masyarakat yang menerapkan work from home (WFH). Work from home (WFH) atau dikatakan bekerja dari rumah membutuhkan banyak persiapan dalam berbagai hal. Teknologi pada saat pandemi dapat memudahkan untuk berkomunikasi dan melakukan aktivitas pekerjaan. Tidak hanya itu, teknologi juga memudahkan anak sekolah atau mahasiswa dalam pendidikan dengan melanjutkan pembelajaran secara daring.
Dampak pandemi selain work from home(WFH) adalah kehilangan pekerjaan ataupun di PHK secara sepihak. Dengan adanya permasalahan tersebut banyak masyarakat harus mencari ide untuk tetap bertahan hidup serta dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat ini, banyak masyarakat yang mulai mencoba menjual produk atau jasa dengan melihat peluang. Peluang tersebut adalah produk dan jasa yang dibutuhkan dan dapat bersaing serta laku dipasaran.
Dalam membuat suatu produk dan jasa diperlukan membuat suatu desain yang menarik perhatian masyarakat. Dengan adanya desain produk atau jasa dapat meningkatkan penjualan dikarenakan banyaknya pembeli menjadi tertarik dan membuat keputusan untuk membeli produk atau jasa tersebut.
Pandemi COVID-19 memaksa semua orang melindungi diri untuk mengurangi resiko penyebaran virus corona. Akibatnya, produk kesehatan yang dapat melindungi diri, seperti masker bedah, sarung tangan karet, dan alat pelindung diri (APD) pun habis di pasaran karena adanya fenomena pembelian karena panic (panic buying). Permasalahan tersebut membuat masyarakat mencoba melakukan berbagai inovasi untuk mengasilkan rancangan-rancangan baru. Ada yang menciptakan APD untuk tenaga kesehatan dan membuat pola desain masker kain, membuat faceshield, dan lain sebagainya.
(Isti Shofiyatus Solikhah)