Produk Screening Kanker Payudara Antarkan Mahasiswa UNAIR Raih Bronze Medal

  • Whatsapp
Tim FKp UNAIR yang berhasil membuat produk screening kanker payudara “Banapeel”.

SURABAYA, Beritalima.com|
Mahasiswa Universitas Airlangga yang biasa disebut Ksatria Airlangga kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Kali ini, lima mahasiswa Fakultas Keperawatan (FKp) UNAIR berhasil meraih Bronze Medal dalam Lomba Inovasi Internasional Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2021.

Kelima mahasiswa FKp UNAIR tersebut adalah Nurul Khosnul Qotimah, Ismatulloh Jihan Alim, Rio Arya Puta M., Sarah Rani Sutedjo, dan Bellinda Anisa. Tim tersebut dibina oleh Yulis Setiya Dewi, S.Kep., Ns., M.Ng. selaku dosen Fakultas Keperawatan UNAIR.

IPITEx merupakan kompetisi inovasi tingkat internasional yang diselenggarakan oleh The National Research Council of Thailand (NRCT). Kompetisi itu diikuti oleh 20 negara yang tersebar di dunia, antara lain Kanada, Hongkong, China, Indonesia, Iran, Korea Selatan, Lebanon, Yaman, dan Rusia.

Ketua tim Nurul Khosnul Qotimah pada Senin (10/5/2021) menuturkan bahwa timnya yang disebut tim Banapeel merupakan satu-satunya delegasi dari Universitas Airlangga yang bersaing dengan lebih dari 100 tim.

Mahasiswa FKp 2017 yang akrab disapa Nurul itu menjelaskan bahwa ide pembuatan produk Banapeel diawali dengan adanya permasalahan sampah kulit pisang yang menumpuk di lingkungan rumah Nurul yang akhirnya dibiarkan membusuk. Setelah melihat permasalahan tersebut, Nurul kemudian mengusulkan ide untuk membuat produk dari olahan kulit pisang.

“Banapeel dijadikan sebagai produk untuk memudahkan para wanita melakukan screening kanker payudara melalui BSE (Breast Self Examination) dan juga sebagai sarana mengatasi nyeri payudara pada wanita haid dan menyusui,” jelasnya.

Breast Self Examination merupakan screening awal untuk penyakit kanker payudara yang dapat dilakukan secara mandiri.
Proses kompetisi IPITEx diawali dengan seleksi penulisan abstrak. Setelah diumumkan lolos seleksi abstrak, babak selanjutnya adalah pembuatan video presentasi produk mulai dari pembuatan, kegunaan, hingga cara penggunaan.

“Selain membuat video, tim yang lolos juga diwajibkan membuat poster, full paper, foto produk, serta logo produk,” tambahnya.

Pembagian tugas antar anggota dilakukan sama rata dan sesuai kemampuan masing-masing anggota kelompok. Ada yang bertugas membuat konten dan editing, bagian translating, bagian ide dan penulisan, serta bagian kelengkapan.

“Kami saling membantu dan mengingatkan karena sejujurnya persiapan kami sangat singkat sehingga semuanya saling gotong royong dan sangat mengandalkan teamwork. Alhamdulillah, setelah perjuangan panjang tim kami berhasil meraih Bronze Medal,” pungkasnya. (Yul)

beritalima.com

Pos terkait