KUPANG, beritalima.com – Produk unggulan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari Negara Timor Leste ikut menjadi peserta dalam kegiatan Expo Sunda Kecil di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebanyak 100 orang delegasi dari Timor Leste ini dipimpin Menteri Pariwisata dan Seni Republik Demokratik Timor Leste, Francisko Kalbuadi Lay, juga hadir Menteri Kehakiman, IvoValente dan pejabat lainnya.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, yakni 7 – 10 September 2016 selain dari Negara Timor Leste juga diikuti dari instansi pemerintah baik di tingkat pusat, provinsi maupun di tingkat kabupaten. Untuk tingkat pusat antara lain Kementerian Pertanian, Kementerian Agraria, Kementerian Kominfo, dan Kementerian Enegeri dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sedangkan provinsi yang juga ikut gabung bersama NTT adalah Provinsi Papua Barat, Jawa Barat, Bali, dan NTB serta Kabupaten Sukuarjo. Kemudian peserta lain adalah BUMN, BUMD, Koperasi dan UKM, Lembaga Keuangan dan Perbankan, Lembaga Penelitian serta Asosiasi – asosiasi usaha yang ada.
Ketua Panitia Pelaksanaan Expo Sunda Kecil 2016, Semuel Rebo dalam laporannya mengatakan Sunda Kecil merupakan gugusan kepulauan yang melingkupi tiga provinsi yakni Bali, NTB dan NTT. Memiliki berjuta potensi perekonomian, pariwisata dan budaya yang perlu dikelola secara optimal sehingga dapat memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat di kawasan Sunda Kecil. Dengan melihat potensi pemerintah Provinsi NTT telah menginisiasi terbentuknya Forum Kerjasama Sunda Kecil dengan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh tiga Gubernur yakni Gubernur Bali, NTB dan Gubernur NTT pada tanggal 20 Desember 2008 bertepatan dengan perayaan HUT NTT di Kupang.
Dalam rangka menindaklanjuti MoU tersebut, Pemerintah Provinsi NTT melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) NTT merancang atau mendesign suatu kegiatan yang dapat menyatukan tiga provinsi ini yakni kegiatan Expo Sunda Kecil. Dan kegiatan ini untuk pertama kalinya dilakukan di kawasan Sunda Kecil dengan mengambil tempat di Kota Kupang.
Tujuan dari pada kegiatan Expo Sudan Kecil yakni mempromosikan potensi dan peluang investasi serta produk serta komoditas unggulan yang dimiliki oleh daerah – daerah di kawasan Sunda Kecil agar lebih dikenal luas oleh para kalangan pengusaha, investor dan para pembeli berbagai produk yang dihasilkan dari daerah ini.
Mendorong dan merancang masuknya investasi di daerah kawasan Sunda Kecil sekaligus mengembangkan dan meningkatkan volume perdagangan produk – produk unggulan daerah maupun yang menjadi unggulan nasional di daerah ini.
Menteri Pariwisata dan Seni Republik Demokratik Timor Leste , Francisko Kalbuadi Lay dalam pidatonya mengapresiasi kepada pemerintah Provinsi NTT dan Forkopimda Provinsi NTT yang menerima kunjungan mereka ke Indonesia (NTT, red) dalam mengikuti kegiatan Expo Sunda Kecil dan kegiatan lainnya di Kupang.
“ Saya selaku ketua rombongan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah dan Forkopimda NTT yang menmyabut kami dengan baik mulai dari perbatasan di Atambua sampai di Kupang dalam keadaan nyaman”, katanya. Dalam kunjungan kali ini, katanya, ia juga membawa tim – tim kesenian dan pelaku UKM untuk memamerkan produk – produk unggulan pada Expo Sunda Kecil di Kupang.
“ Bagi kami (Timor Leste, red), NTT adalah saudara lama sehingga perlu adanya saling kunjung mengunjung antara pemerintah Negara Timor Leste dengan Pemerintah NTT. Hubungan kunjung mengungjung ini harus sering kita adakan. Saya bersama rombongan berada di Kupang sampai pada acara Expo Sunda Kecil selesai pada tanggal 10 September 2016”, ujarnya.
Dia juga mengimbau kepada warga NTT (Indonesia) untuk mengunjungi Negara Timor Leste.
Wakil Gubernur NTT, Benny A. Litelnoni ketika membuka kegiatan Expo Sunda Kecil mengatakan upaya pembangunan ekonomi masyarakat harus berawal dari pengembangan dan pemanfaatan potensi kekayaan sumber daya alam semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, perlu disadari bahwa keberhasilan pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam sangat tergantung besarnya investasi dan kemampuan daerah untuk mempromosikan potensi dan peluang investasi yang dimiliki serta kebijakan untuk mendorong upaya pengembangan realisasi investasi tersebut.
Pada era persaingan bebas saat ini, semua negara maupun daerah berlomba – lomba berusaha menarik investor untuk beriinvestasi di wilayahnya dengan melakukan promosi secara terus menerus dan mempromosikan dan berkualitas.
Ia mengatakan Sunda Kecil ini merupakan implementasi dari semangat “ Historika Sunda Kecil ” yang melahirkan kerjasama antara tiga pemerintah provinsi yaitu Bali, NTB dan NTT yang ditandatangani tanggal 20 Desember 2008. Kerjasama ini kemudian diagendakan dalalm program/kegiatan tahun 2016 Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama yang beranggotakan 10 provinsi yaitu Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.
Menteri Pariwisata dan Seni dan Menteri Kehakiman beserta rombongannya saat tiba di lokasi pameran Expo Sunda Kecil yang berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur NTT diterima Wakil Gubernur NTT, Benny A. Litelnoni, Ketua Kadin NTT, Paul Liyanto dan disambut dengan tarian Kataga yang merupakan tarian daerah Sumba Tengah. Kemudian pada kesempatan itu, Tarian Nasional RDTL juga tampil memukau di atas panggung usai acara pembukaan Expo Sunda Kecil. (Ang)