KUPANG, beritalima.com – Produk unggulan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi binaan Bank NTT di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikirim ke Australia.
Beberapa produk UMKM yang dikirim ke Australia antara lain sorgum, tea kelor, kukis kelor dan tepung kelor serta produk lainnya.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Penkase Oeleta Primus Leu, saat ditemui wartawan beritalima.com di kediamannya di Kelurahan Oeba, Kamis (4/8/2022).
Menurutnya, sebanyak 102 orang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi binaan Bank NTT itu tergabung dalam satu lokasi di RT. 31 / RW. 005 Kelurahan Penkase Oeleta. “Hal ini supaya memudahkan para pengunjung yang membeli produk UMKM fokus di satu tempat. Sebelumnya, mereka menyebar di beberapa tempat Kelurahan Penkase Oeleta”, kata Primus.
Ia mengatakan, Kelurahan Penkase Oeleta yang dibentuk tahun 2010 dengan jumlah penduduk kurang lebih 7.000 jiwa. Kelurahan ini memiliki potensi yang luar biasa terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Kelurahan Penkase Oeleta adalah kelurahan termudah di Kota Kupang. Kenapa dilirik Bank NTT sebagai binaan desa, kami punya potensi yang sangat luar biasa terutama UMKM, kami bersyukur dengan kehadiran Bank NTT membantu kami dalam pembinaan UMKM ini, karena selama ini tidak ada pembinaan sehingga proses penjualannya habis proses jual dan habis”, katanya.
“Dan kami dari kelurahan Penkase Oeleta, khususnya kantor lurah, saya dengan pak Lurah Peter Nenohai Oefeto membuat satu gebrakan untuk semua home industri ini menjadi kelompok UMKM dengan SK yang dikeluarkan oleh Lurah, dan sekarang sudah berjalan. Nama kelompok UMKM Penoel (Penkase Oeleta, red) dengan jumlah anggota 102 orang”, ujarnya.
Para pelaku UMKM ini, lanjut dia, masing-masing punya produk unggulan antara lain sorgum, teh kelor, kain tenun, kopi, dendeng ikan, sambal ikan, kue kelor dan produk-produk lainya.
“Khususnya produk kelor ini sudah ada permintaan dari Bapak Gubernur untuk mengurangi stunting, karena sudah diperiksa oleh Balai POM dan mempunyai izin NIB, dan sudah memenuhi syarat. Produksi-produksi ini yang dilakukan di home industri sekarang sudah meningkat dan ditambah binaan dari Bank NTT ini luar biasa”, kata Primus.
“Dengan adanya binaan Bank NTT, mempermudah mereka untuk penjualan, kemudian yang belum punya izin diurus oleh Bank NTT, yaitu mulai dari izin kesehatan, izin produksi kemasan. Kemasan ini yang kita sangat butuh, karena kemasan itu yang nilainya menjadi tinggi”, tambah dia.
Pemasaran sudah sistem online. Selain itu, juga lewat rumah makan, hotel-hotel, dan pesan dari luar. Bahkan produk UMKM binaan Bank NTT ini dikirim ke Australia sesuai pesanan.
“Kemarin ada pesanan khusus dari Labuan Bajo, yakni sorgum, teh kelor, dan kue kelor”, ungkapnya.
Menurutnya, Bank NTT bersama Balai POM sudah melakukan penjurian pada 3 Agustus 2022, mulai dari luas wilayah, tempat kesehatan, pendidikan, tempat pelatihan, perpustakaan dan perdagangan. (L. Ng. Mbuhang)