Produksi Industri di Tanah Air Over Supply, Nevi Minta Moratorium Pabrik Semen

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Anggota DPR RI Komisi VI yang membidangi Perdagangan dan Industri, Hj Nevi Zuairina meminta Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo melakukan meratorium Pabrik Semen di tanah air.

Soalnya, kata Nevi dalam paparan dia mengatakan, saat ini jumlah pabrik dan produksi semen nasional telah jauh melebihi kebutuhan yang memicu anjloknya harga sekaligus ancaman oversupply secara terus menerus. “Karena itu, Jokowi harus melakukan moratorium. Artinya, belum perlu membangun pakbrik baru,” kata Nevi dalam keterangan pers yang diterima awak media, Jumat (4/6).

Jika melihat data industri dan pabrik semen tanah air oversupply, sudah saatnya Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang dapat menyelamatkan industri semen tanah air.

Langkah yang perlu dilakukan Pemerintah mengeluarkan kebijakan penggunaan produk dalam negeri, agar produk tanah air khususnya semen dapat terserap secara maksimal sehingga terhindar dari oversupply.

Tahun ini 25 proyek pembangunan infrastruktur senilai Rp 278,35 triliun. Jika semua proyek itu menggunakan semen dalam negeri, tentu dapat menyerap produk dari industri semen dalam negeri secara maksimal.

“Pemerintah harus meninjau ulang pembangunan pabrik semen baru di Indonesia. Oversupply 42 juta ton ini merupakan persoalan serius karena menyebabkan utilisasi pabrik hanya 66 persen, artinya ada beberapa line pabrik dalam suatu perusahaan berhenti produksi.

Jika ini dibiarkan, akibatnya menimbulkan permasalahan baru khususnya pada tenaga kerja, mulai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), penurunan kesejahteraan dan overload kerja. “Ini juga berdampak kepada persaingan usaha yang tidak sehat dan mungkin saja Industri Semen Nasional akan bernasib sama dengan Industri baja di Indonesia,” urai Nevi.

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI ini menyarankan, untuk mengatasi oversupply tahun ini dengan menggenjot ekspor. “Upaya peningkatan ekspor menjadi salah satu harapan bagi pelaku industri semen di tanah air untuk mempertahankan kinerjanya di tengah lesunya permintaan domestik akibat pandemi Covid-19.”

Hingga kuartal II/2021, upaya ini sudah menunjukan perbaikan. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendata ekspor semen dan clinker per April 2021 kembali menembus level 100 persen secara tahunan. Ini membuat produksi semen secara nasional melejit empat bulan pertama 2021.

Saat ini ada 13 pabrik semen di Indonesia baik milik BUMN (termasuk anak usahanya), swasta nasional, maupun asing. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat, ekspor semen dan clinker awal kuartal II/2021 naik 120 persen secara tahunan menjadi 1,28 juta ton.

Negara tujuan utama ekspor semen lokal Banglades, China, Australia, Philipina, Peru dan negara-negara di Afrika. “Namun, adanya tren kenaikan eskpor ini belum menjadi jaminan untuk sustainability demand semen di tahun 2021,” jelas Nevi.

Legislator dari Dapil II Provinsi Sumatera Barat ini menekankan, wabah pandemi Covid-19 belum ada tanda-tanda berakhir. Situasi ekonomi masih unpredictable. Karena itu, investasi di sektor harus hati-hati dan forecast yang terukur. Bila perlu, ditunda hingga akhir 2021 sampai situasi pandemi ini membaik.

“Saya berharap, pemerintah mendengar ini, terutama dari serikat pekerja sektor industri untuk merealisasi Moratorium pabrik semen. Kebijakan ini saling berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas industri semen nasional termasuk kualitas kehidupan para pekerja di sektor semen ini,” demkian Nevi Zuairina. (akhir)

 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait