Jakarta, beritalima.com|– Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd mengatakan, soliditas dan solidaritas para guru se nusantara sangat sulit dipecah-pecah. Ini yang membuat eksistensi PGRI di usianya ke-79 tahun pada November 2024 kian kokoh dan berperan strategis meskipun secara kasat mata atau dilakukan dengan beragam aturan ada yang berupaya untuk memecah belah terus dilakukan.
Hal itu sulit dilakukan apalagi di era desentralisasi pendidikan dimana kewenangan pendidikan bukan lagi ditentukan oleh semata -mata kementrian secara terpusat. PB PGRI kini terus mendorong guru untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta melakukan inovasi-inovasi agar memiliki kemampuan mengajar yang lebih baik termasuk tentunya kesejahteraannya.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada pemerintahan pusat dan daerah atas kebiajakan mengangkat satu juta guru PPPK (Pegawai Pemerinah dengan Perjanjian Kerja), meskipun dalam pelaksanannya masih tersendat tapi kebiajakan tersebut memberikan harapan besar akan kepastian masa depan guru. Semoga guru-guru swasta juga diberikan kesempatan yang sama mengikuti tes PPPK dan setelah luus dikembalikan ke sekolah swasta asal sehingga terjadi keseimbangan mutu sekaligus tidak mengurangi kuota guru-guru honorer di sekolah negeri yang mengantri cukup lama,” ujar Unifah.
PGRI menyambut baik dan mendukung pemerintahan baru dibawah Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Berbeagai kebijakan di lingkungan Pendidikan membaca angin segara dan perlu di dukung seperti makan siang bergizi, bantuan alat Pendidikan siswa kurang mampu, pemberantasan stunting, peningkatan kesejahteraan guru, mempertahanan tunjangan profesi guru, dan berbagai kebijakan lain yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia menuju Indonesia Maju.
“Terhadap Kementrian Pendidikan Dasmen yang baru, saya menaruh harapan besar dan positif. Saya berharap Pak Menteri dapat memperbaiki tata kelola Pendidian dan sayang sama guru,” jelas Unifah.
Ditekankan pula oleh Unifah, “Kementerian harus menjadi Menteri bagi semua, dan berani mengingatkan anak buahnya yang bertindak tidak fair dalam tata Kelola Pendidikan terutama dalam tata Kelola guru dan organisasi profesi, sambung Unifah yang kini juga menjabat sebagai salah satu executive board Education International (EI), bermarkas di Belgia. EI merupakan organisasi guru dunia yang beranggotakan 198 negara.
Di Hut PGRI ke 79 yang diperingati pada 25 November, Unifah menyampaikan setelah melalui kajian mendalam maka PGRI akan mengusulkan UU Perlindungan Guru. Unifah mengharapkan agar guru focus mendidik dan mengembangkan karakter peserta didik dengan tidak terlalu dibebani persoalan adminstratif yang tidak terkait dengan tugas utama sebagai guru. “Guru itu harus dekat dengan anak-anak,” tegas Unifah.
Jurnalis: Abri