SURABAYA, Beritalima.com |
Meskipun di awal pelaksanaan UTBK SBMPTN sempat terjadi berbagai konflik terkait kebijakan pemerintah kota Surabaya yang mendadak memberikan surat edaran bahwasanya para peserta UTBK SBMPTN di Surabaya harus memiliki surat bebas Covid-19, membuat kalangan akademisi kelabakan. Karena surat edaran tersebut diberikan pada tanggal 2 Juli, sementara pelaksanaan UTBK SBMPTN tanggal 5 Juli. Baik pihak peserta calon mahasiswa maupun pihak pelaksana jadi kelabakan.
Alhamdulillah, berkat kerja keras berbagai pihak, akhirnya Unair mendapatkan bantuan Rapid test dan APD dari BIN, BPBD sehingga para calon mahasiswa yang belum melakukan Rapid test, mendapatkan fasilitas Rapid test gratis di lokasi dimana para calon mahasiswa itu akan mengikuti UTBK.
Ketua panitia seleksi penerimaan mahasiswa baru Prof Junaedi Khotib mengungkapkan bahwa secara keseluruhan Tahap 1
dikurangi dengan besok 1 sesi (sesi 23) dengan 15 peserta.
“Peserta terdaftar 12.911 siswa,
Peserta hadir 11.795 siswa, jadi prosentasinya 91.36%. Tidak hadir 1.122 siswa, dengan prosentasenya 8.64%. Sementara peserta relokasi 261 siswa,” terangnya.
Untuk peserta rapid onsite 1.102 siswa. Hasil reaktif 88 siswa (7.99%).
” Hari ini Sabtu (11/7/2020) adalah hari terakhir UTBK SBMPTN 2020 tahap 1. Tinggal 15 peserta yang hari ini ujian di Unair,” sambung Prof Junaedi.
Selanjutnya untuk tahap 2, akan diselenggarakan mulai tanggal 20-29 Juli. Bagi peserta yang tahap 1 hasil tes rapidnya reaktif, dijadwal mengikuti tahap 2 .
Begitu besar perhatian Rektor Unair Prof M Nasih terhadap pelaksanaan UTBK SBMPTN, hingga Prof Nasih wanti-wanti agar jangan ada peserta yang tidak datang hanya karena tidak sempat test rapid. Karena Unair menyediakan bagi peserta UTBK yang kesulitan tes rapid, bisa dilakukan di lokasi tempat UTBK secara gratis.
“Pelaksanaan ujian di Pusat UTBK Unair pada hari ketujuh tanggal 11 Juli 2020 (sesi 23) Alhamdulillah berjalan lancar.
Peserta terdaftar 15 siswa, dan
Peeserta hadir 14 siswa (93.33%). Untuk calon mahasiswa yang tidak hadir 1 siswa,” lanjut Prof. Junaedi.
Di hari terakhir, hadir tanpa rapid test dan dilakukan pemeriksaan gratis on site di Universitas Airlangga sebanyak 1 siswa dengan hasil non reaktif.
Sementara peserta yang minta relokasi UTBK tahap 2 sampai pagi ini berjumlah 261 siswa. Alasan Utama adalah rapid test reaktif (98%) dan PCR positif (1%), lain-lain 1%
Prof Junaedi menambahkan bahwa laporan keseluruhan (Tahap 1) Peserta terdaftar 12.926 siswa. Peserta hadir 11.809 siswa (91.36%), sementara untuk peserta yang
tidak hadir 1.137 siswa(8.64%), sedangkan peserta relokasi 261 siswa. (yul)