Prof. Mamik Jadi Orang Pertama yang Teliti Intervensi Prakonsepsi Dengan Micronutrient

  • Whatsapp
Guru besar Universitas Airlangga Sumarmi (Mamik, red) yang melakukan penelitian tentang bayi sebelum dilahirkan

SURABAYA, beritalima.com | Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.KM., M.Si. yang lebih akrab dipanggil Prof. Mamik merupakan salah satu guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) yang baru saja dikukuhkan pada Sabtu (14/12/19).

Guru besar FKM yang ke-13 tersebut patut mendapat apresiasi, pasalnya Prof. Mamik merupakan orang pertama di Indonesia yang meneliti tentang manfaat intervensi prakonsepsi (sebelum kehamilan, Red) menggunakan micronutrient.

Prof. Mamik mengungkapkan bahwa di Indonesia, peneliti yang fokus pada intervensi prakonsepsi menggunakan micronutrient tersebut hanya berjumlah lima orang saja.
“Saat ini di Indonesia, peneliti yang concern dengan intervensi prakonsepsi menggunakan micronutrient itu baru ada Bu Mamik, yang pertama di Indonesia dan diikuti oleh yang lain sehingga total ada lima orang peneliti prakonsepsi,”jelasnya.

Lebih lanjut, Prof. Mamik menjelaskan bahwa masing-masing orang tersebut tentu meneliti aspek yang berbeda. Misalnya, Prof. Mamik melihat aspek hormonal dan micronutrient sementara peneliti lain ada yang melihat dari aspek molekulernya serta masih ada aspek-aspek yang lain.
Prof. Mamik sendiri telah melakukan penelitian terkait intervensi menggunakan micronutrient sejak tahun 1999. Penelitian tersebut dilaksanakan di Jawa Tengah dengan menggunakan micronutrient berupa Zn (seng, Red). “Tujuan penelitian itu adalah untuk melihat perbedaan keadaan ibu hamil yang hanya diberi tablet tambah darah dengan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah dan Zn. Pada tahun 1999, ibu (Prof. Mamik, Red) sudah memberikan intervensi dengan micronutrient tapi yang digunakan adalah Zn,”ungkapnya.

Di akhir, Prof. Mamik juga menambahkan bahwa intervensi prakonsepsi dengan menggunakan micronutrient sebenarnya merupakan suatu langkah untuk mencegah masalah gizi di masa yang akan datang. Seperti mencegah bayi yang lahir dengan berat badan rendah (BBLR, Red), mencegah neonatal stunting, mencegah eklampsia, mencegah keguguran dan lain-lain. Pada intinya, dengan melakukan intervensi tersebut bisa mencegah BBLR dan berbagai komplikasi kehamilan.

“Ini (intervensi prakonsepsi dengan menggunakan micronutrient, Red) merupakan prevention masalah gizi yang akan datang. Yang dicegah adalah bayi yang lahir dengan berat rendah, bayi stunting dan lain-lain,” pungkasnya.

Perlu diketahui, micronutrient merupakan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang kecil. Micronutrient itu sendiri terdiri atas vitamin dan mineral. (yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *