GRESIK,beritalima.com-Desa Sukorejo Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik adalah desa yang punya potensi cukup besar menjadi desa yang sejahtera.
Dibawah kepemimpinan Kepala Desa (Kades) Fatkhur Rokhman, Desa ini berhasil menjadi desa yang masuk kategori sebagai Desa mandiri.
Indikatornya Desa ini pernah meraih sejumlah penghargaan dari instansi, baik level Provinsi maupun pusat.
Penghargaan tersebut antara lain, desa Sukorejo pernah dinobatkan sebagai desa ‘Tangguh’ oleh Kapolda Jawa Timur pada tahun 2021.
Penghargaan itu diberikan atas kerja keras Pemerintah Desa (Pemdes)-nya yang dinilai berhasil menangani pandemi Covid-19, tertib lalu lintas, serta keamanan lingkungan.
Sedangkan, penghargaan di level pusat, desa ini pernah meraih penghargaan desa dengan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) pada 2022.
“Kita pernah memperoleh penghargaan kampung tangguh dari Kapolda 2021 lalu, dan penghargaan dari Kementerian Desa,
” ujar Kepala Desa (Kades) Sukorejo Fatkhur Rohman, pada Rabu (17/10/2023).
Selain itu, Pria yang pernah menjadi aktivis 98 ini menjelaskan, Desanya menjadi pilot project sebagai desa paling aman di Kabupaten Gresik.
Desa berpenduduk 1995 jiwa ini, dinilai aman dari kriminalitas karena kesiapan infrastruktur keamanan yang cukup memadai dan kebersamaan saling menjaga antar warganya.
Diantara komponen infrastruktur desa penunjang keamanan meliputi dipasangnya kamera pemantau (CCTV) dan dibangunnya Pos Keamanan di setiap gerbang.
“Kami telah pasang CCTV (kamera pemantau) berjumalah 8 di titik titik strategis. Ada di pos utama di depan gerbang Desa, di Masjid, di sekitar Kali Lamong,” Kata Fatkhur.
” CCTV ini bisa kita pantau melalui smartphone, sehingga menciptakan rasa keamanan warga,” sambungnya.
Selain soal keamanan, Desa ini dilengkapi gedung serbaguna yang difungsikan untuk acara seperti pernikahan dan acara sekolah.
Gedung multi serba guna yang panjangnya 15×45 meter ini juga berpotensi menambahkan Pendapatan Asli Desa (PADes) karena bisa disewakan untuk swasta maupun pribadi.
Dari segi Sumber Daya Alam (SDA), Desa ini juga punya destinasi wisata edukasi mangrove di selatan desa.
Wisata tersebut diharapkan menjadi pusat bertumbuh kembangnya UMKM masyarakat Desa untuk membantu perekonomian masyarakat kecil.
” Disana (Wisata mangrove red-) sudah ada UMKM, dari sisi ekonomi banyak yang yang terbantu,” jelasnya.
Selain itu, Wisata edukasi mangrove juga sebagai langkah Pemdes dan warganya melestarikan alam sebagai cara untuk mengatasi adanya abrasi Kali Lamong.
“Fungsi mangrove juga digunakan untuk menghindari abrasi,” pungkasnya.(Moh Khoiron)