SURABAYA, beritalima.com – Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (DPW PITI) Jawa Timur siap meregenerasi pengurus dan keanggotaannya.
Pembenahan secara internal tersebut dilakukan dengan menonjolkan peran lebih anak muda di tubuh organisasi etnis Tionghoa muslim tersebut.
Hal itu ditegaskan Ketua DPW Jatim masa bakti 2016-2021, Haryanto Satryo, di sela ulang tahun ke 14 Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, Kamis (13/10/2016) malam.
“Itu akan kami lakukan hingga ke struktur kepengurusan paling bawah, seperti di tingkat kabupaten/kota di Jawa Timur,” tandas Haryanto Satryo.
Didampingi pengurus inti DPW PITI Jatim terpilih, Haryanto mengungkapkan, regenerasi tersebut akan dilakukan agar PITI Jatim lebih mampu memainkan perannya di tengah masyarakat.
Selain itu, munculnya SDM potensial dari kalangan muda di organisasi yang memiliki 21 DPD di wilayah Jawa Timur ini dirasa bisa memberikan suntikan ‘darah segar’ untuk keberlangsungan organisasi.
“Sejak awal berdiri DPW PITI Jatim masih banyak dihuni SDM yang sudah berusia tua. Jadi kami perlu meregenerasinya untuk menuju yang terbaik,” kata Haryanto.
“Apalagi dalam waktu dekat DPD di kabupaten/kota di Jatim akan bertambah,” tambahnya.
Menurutnya, pemilihan kalangan muda untuk menjadi motor penggerak DPW Jatim periode 5 tahun kedepan itu sebagai tindak lanjut dari konsolidasi anggota hingga tingkatan paling bawah.
Bahkan PITI Jatim telah menemukan formula tepat untuk menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi pada Musyawarah Kerja (Musker) I DPW PITI Jatim yang dimulai pelaksanaannya hari Jumat (14/10/2016) ini.
“Kami juga akan mengupgrade keanggotaan melalui pembaruan kartu tanda anggota, sehingga kami dapat mengetahui seberapa banyak jumlah anggota PITI Jatim dan keberadaannya selama ini,” jelas pria yang nama Tionghoanya Tio Siem Hauw ini.
Lebih jauh dikatakan, DPW PITI Jatim akan menjalin hubungan ke semua pihak, terutama di komunitas etnis Tionghoa. Sebab, sasaran PITI adalah menyampaikan dakwah dengan cara memahamkan Islam secara benar dan lurus sesuai ajaran Alquran dan Hadits.
“Kami juga tidak berpolitik. Karena, PITI adalah organisasi non politik dan tidak menganjurkan anggotanya berpolitik praktis. Kami murni organisasi dakwah dan sosial,” katanya. “Prinsipnya, PITI boleh dimana-mana, tapi tidak boleh kemana-mana,” pungkasnya. (Ganefo)
Teks Foto: Haryanto Satryo (tengah) bersama DPW Jatim di sela acara Milad Masjid Muhammad Cenghoo Surabaya, Kamis (13/10/2016) malam.