Beritalima.com《 Nagan Raya-Program percepatan penurunan stunting di kabupaten Nagan Raya sangat penting dilakukan, hal itu di sampaikan dalam pertemuan intensifikasi pendampingan ibu hamil, Tujuan utama dari program tersebut adalah untuk mempercepat penurunan stunting.
Program tersebut mencakup berbagai kegiatan seperti pendampingan dan penyuluhan keluarga, pemantauan dan pencatatan data terkait stunting, dan kebun dapur untuk memberikan gizi seimbang kepada keluarga berisiko stunting.
Program ini juga melibatkan kolaborasi dan koordinasi di antara berbagai pemangku kepentingan dan pengambil keputusan, termasuk dinas kesehatan kabupaten, Puskesmas, TP PKK, kader KB, dan perangkat desa lainnya.
Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari bidan, kader TP PKK, kader KB, dan tenaga lokal lainnya berperan penting dalam program ini. Mereka memberikan bantuan dan konseling kepada ibu hamil dan ibu dengan bayi baru lahir, membantu keluarga dengan anak berisiko untuk meningkatkan praktik gizi dan kebersihan mereka, dan memantau kemajuan program melalui pengumpulan dan analisis data.
Untuk mencapai tujuan program, kolaborasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan dan pengambil keputusan sangat penting. Program ini melibatkan pertemuan dan konsultasi rutin antara dinas kesehatan kabupaten, Puskesmas, TP PKK, kader KB, dan petugas tingkat Desa lainnya untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan serta memantau perkembangan di Daerah.
Program ini juga melibatkan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan terkait pencegahan dan penanganan stunting.
Selain itu, program ini didukung oleh pemerintah melalui alokasi anggaran dan bantuan teknis dari BKKBN Aceh.
Kegiatan tesebut di adakan pada 15/05/2023, yang di hadirkan pemateri dari Perwakilan BKKBN Aceh Zulkifli SE.MAP selalu Ketua Kelompok kerja Penguatan kualitas dan sistem data keluarga dalam konvergensi sasaran percepatan penurunan Stunting dan Yuni Arini S.Psi. MA Ketua kelompok kerja Pemerintah Daerah yang mendapatkan Fasilitas dan pembinaan pendampingan ibu hamil dan ibu pasca persalinan dan Yunidar. S.TR. Keb. dari Dinas kesehatan Kabupaten Nagan Raya.
Dalam paparannya ketua kelompok kerja Zulkifli SE.MAP terkait Mekanisme Kerja TPK dan Pendampingan Ibu Hamil/Ibu Nifas Dalam Rangka Percepatan penurunan Stunting, Berdasarkan data Pendataan keluarga di kabupaten Nagan raya dengan cakupan 222 desa di 10 kecamatan telah diverval 209 Desa yaitu 95.23%, jumlah keluarga yang memiliki baduta 240, keluarga memiliki balita 432, keluarga berstatus pus 621, keluarga berstatus PUS Hamil, 4 terlalu (54 Terlalu banyak), (32 terlalu dekat), (29 Terlalu muda, (59 Terlalu tua) adapun Sanitasi 122 keluarga tidak mempunyai jamban yang layak, 34 tidak mempunyai sumber minum utama yang layak untuk konsumsi.ungkap ketua kelompok kerja Penguatan kualitas dan sistem data keluarga dalam konvergensi.
Untuk percepatan penurunan Stunting secara Provinsi Jumlah keluarga tidak mempunyai sumber air minum utama yang layak hasil verval 293 keluarga, Jumlah keluarga tidak mempunyai jamban yang layak hasil verval 1.247 dan jumlah keluarga 4 T, Terlalu muda melahirkan 232 keluarga, Terlalu tua 1.105,Terlalu dekat 343 dan Terlalu banyak 815 keluarga.
Tahun 2021 Perwakilan BKKBN Aceh merekrut sebanyak 22.410 Tim pendamping keluarga (TPK) dimana kabupaten nagan raya memperoleh 290 TPK yang sudah dilatih dan kepada IPeKB dan PKB tetap teruslah bekerja dan berkoordinasi bersama Stakeholders lainnya agar program pemerintah dalam percepatan penurunan Stuting di kabupaten Nagan Raya sebagaimana target prevalensi Stunting tahun 2023 = 24.27 dan tahun 2024= 19, 48 persen dapat tercapai, harapnya.,”(A79)