SUMBAWA BARAT NTB.Beritalima.com|
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) melakukan berbagai inisiatif berkelanjutan dalam Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Inisiatif ini mencakup pengembangan kapasitas masyarakat, agar dapat memaksimalkan kesejahteraan dan potensi sumber daya manusia dan wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Pada jum’at 24 Januari 2025.
Aji Suryanto, Sr. Manager Social Impact AMMAN menyampaikan, Economic Empowerment fokus pada program untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro dan kecil dengan tujuan pengusaha muda di KSB memiliki kemampuan berbisnis yang mumpuni, serta memiliki kesadaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui diversifikasi produk, pengembangan berbagai sektor usaha/industri dan kemandirian dalam komunitas.
“Termasuk Program Pengelolaan Sampah di Sekolah (PPSS) adalah upaya AMMAN untuk berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah menuju TPA, pengurangan emisi, efisiensi biaya operasional pengangkutan sampah dan pengelolaan TPA, sehingga dapat menurunkan ritasi  pengangkutan sampah dan memperpanjang umur pakai TPA,” jelasnya
Ia menambahkan, tujuan terpenting adalah edukasi semenjak dini untuk perubahan mindset dan perilaku, agar siswa dan orang tua terbiasa memilah sampah dan menjaga lingkungan, sambil memberikan peluang ekonomi untuk mendukung pemberdayaan sekolah melalui pengelolaan sampah secara mandiri.
Kepala Sekolah SMPN 6 Taliwang Taufik Rahman S.Pd menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasinya kepada AMMAN dan Komunitas Hijau Biru sebagai mitra pelaksana program yang telah memberikan support dan dukungannya dalam PPSS, sehingga bisa memberikan edukasi kepada siswa dan orang tua murid.
“Sekolah SMPN 6 Taliwang mendapat predikat sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten dan provinsi NTB, Adiwiyata adalah sekolah yang peduli terhadap lingkungan hidup dan berusaha untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan indah.Target kita semoga tahun 2025 mendapatkan Adiwiyata tingkat Nasional, ” harapannya
Ia mengatakan, dengan bantuan rumah kompos sebagai unit pengolahan sampah dan produksi pupuk organik mampu memberikan nilai positif bagi pihak sekolah,karena adanya rumah kompos bisa menghasilkan pupuk organik dan nilai jual secara ekonomis.
“Kami berawal untuk memberikan edukasi kepada anak-anak cara memilih dan memilah sampah mana sampah organik,mana non organik dan sampah rumah tangga. Sehingga sampah tersebut kita kelola bisa menghasilkan nilai jual, kalau sampah organik dari daun kita gunakan sebagai kompos, sedangkan sampah non organik seperti gelas dan botol plastik bekas air mineral kita kumpul langsung dijual,” jelasnya.
Sementara pendamping dari Komunitas Hijau Biru Ir.H.Bambang Supriadi menerangkan, bahwa sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli terhadap lingkungan hidup dan berusaha untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan indah. Program Adiwiyata merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga sekolah tentang lingkungan hidup.
“Kami Komunitas Hijau Biru melakukan kunjungan dalam seminggu 2 kali ke sekolah SMPN 6 Taliwang untuk memberikan edukasi agar membudayakan tertib buang sampah pada tempatnya. Dengan adanya rumah kompos untuk pupuk organik, lahan dan sekolah semakin berkembang karena menciptakan kreasi bisa berbentuk bibit bunga dan tanaman dengan menggunakan pupuk organik,” jelasnya
Lanjutnya, di sekolah SMPN 6 Taliwang dalam setahun mampu mengumpulkan sebanyak 23,805 kg sampah organik, sampah ini kita kelola menjadi 10,260 kg pupuk organik merk POSTA (Pupuk Organik Sekolah Kita). Kalau sampah ini tidak kita kelola maka akan di buang di TPA sehingga membutuhkan atau alat angkut sampah tersebut.
“Alhamdulillah dengan keberhasilan di SMPN 6 Taliwang pupuk organik selain dipergunakan sendiri juga di jual secara dominan ke AMMAN. Namun tentu diharapkan pupuk organik tersebut bisa dipergunakan untuk penanganan sayur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) sehingga sayuran tersebut sehat karena terbebas dari kandungan kimia,” pungkasnya (Rozak).