Kabupaten Malang, beritalimacom| Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Pekerja Umum Bina Marga (DPUBM) telah merespon cepat atas penanganan jembatan Landungsari Kecamatan Dau, yang saat ini sudah dalam proses penandatanganan kontrak, setelah dilakukan lelang.
“Setelah melalui mekanisme pelaksanaan yang cukup panjang melalui beberapa tahapan yakni, proses pengadaan dan pelaksanaan. Alhamdulillah pada tanggal 6 mei 2024 kemaren telah dilaksanakan penandatanganan kontrak dengan penyedia untuk bisa dimulai pengerjaannya,” ungkap Khairul Isnaini Kusuma Kepala DPUBM Kabupaten Malang, kepada beritalimacom Sabtu, 11/06.
Bahkan, menurut Oong Bidang Teknis sudah bergerak cepat, sehingga pada 8 mei 2024 lalu sudah ditindaklanjuti dengan kegiatan Uitset yakni kegiatan koordinasi bersama di lapangan antara dinas, rekanan dan konsultan.
“Hal itu, agar dapat kesepahaman yang sama dalam proses pelaksanaan sekaligus ijin kepada pemangku wilayah setempat akan dimulainya pekerjaan. Koordinasi mantap dengan pemangku wilayah setempat dalam hal ini pak camat, pak kades dan juga dengan babinkamtib polsek dan babinsa korem dilakukan sebagai bentuk kerjasama dan transparansi kegiatan agar lancar dalam pelaksanaannya nanti,” terangnya.
Sebagaimana diketahui bahwa jembatan Tirtotaruna, yang terletak di desa Landungsari kecamatan Dau ini, yang menghubungkan dua dusun yakni dusin Klandungan dan dusun Bendungan mengalami kerusakan pada akhir tahun 2023 lalu, Hal itu dikarenakan usia konstruksinya sudah tua, dan beban lalu lintas yang tinggi, dan dipicu juga dengan adanya bencana hidrologi yakni intensitas hujan yang tinggi. Keberadaannya sangat strategis karena merupakan jalur padat diperkotaan padat penduduk, bahkan akses jalan pendidikan.
“Dengan keadaan seperti itu, Bapak bupati melalui DPUBM, memberikan perhatian yang tinggi agar segera dilakukan langkah-langkah strategis agar akses jalan ini tidak terputus dan keselamatan pengguna jalan terjamin. Tentunya membangunan jembatan baru pengganti tidak semudah membalikan telapak tangan,” papar Oong.
Mantan Plt Kadis Pengairan itu juga menegaskan terkait proses mekanisme panganggaran dan tahapan teknis yang harus dilalui, terlebih masalah sosial yang harus dikomunikasi dengan pihak yang akan terdampak oleh bakal pembangunan.
“Alhamdulillah dengan koordinasi yang mantap dengan seluruh pemangku wilayah dan masyarakat setempat, saat itu langsung dibuatkan jembatan alternatif dan rambu2 tidak jauh dari lokasi, sehingga kegiatan masyarakat setempat dari 2 arah untukk kendaraan roda 2 tetap bisa berjalan, meskipun untuk roda 4 tutup total diarahkan ke jalur lain,” jelasnya.
Koordinasi itu, lanjut Oong diharapkan pengguna jalan masyarakat pendatang terutama para mahasiswa atau warga desa setempat lebih bersabar dan selalu berhati-hati dan memperbaiki sikap berkendara.
“Tidak jarang masyarakat setempat yang berkeluh kesah atas hal hal yang demikian itu. Sehingga berharap jembatan segera terealisasi dibangun. Dan dalam melangkah kita terus bersama masyarakat dan pemerintahan desa, jangan sampai ditunggangi atau terprovokasi oleh pihak pihak yang tidak bertanggungjawab yang memperkeruh suasana dan tidak menjadikan situasi kondisi kehidupan masyarakat tidak kondusif,” kata dia.
Seperti halnya beberapa oknum yang secara sembunyi memasang karangan bunga tanda duka pada Jumat 10/06/2024 kemaren, yang sementara ini masyarakat setempat sudah antusias dan bersukacita atas pembangunan jembatan yang sebentar lagi dilaksanakan.
“Karena, antusias warga setempat dengan mengadakan selamatan sesuai kearifan lokal setempat, sebagai tanda dimulainya pekerjaan. Alhamdulillah warga dengan cepat mengantisipasi hal itu dengan memindahkan karangan bunga tersbut. Dinas PU sangat berterima kasih atas segala saran dan masukan serta kerjasama warga serta pemerintah desa serta berharap bersama kita sukseskan pembangunan jembatan tersebut. Mari membangun kab Malang dengan penuh Kebersamaan dan menjaga kondusifitas lingkungan menuju Malang Makmur,” tandasnya.
Jurnalis : Redaksi