BANYUWANGI, beritalima.com – Kegiatan proyek yang semulanya untuk normalisasi drainase yang berlokasi di dusun Muncar desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi, disinyalir tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Pasalnya proyek yang menurut informasi warga adalah salah satu program anggota DPRD Banyuwangi itu mendapat penolakan dari warga sekitar karena mutu garapannya dinilai warga asal jadi ( Asjad ).
Selain itu ketiadaan papan informasi proyek pun disoal warga.
Husen (42) mengatakan kepada berita lima.com bahwa sebagian warga menolak selokan ( drainase ) yang berada didepan rumah mereka dipasangi plat penutup dari beton yang berkualitas jelek. Proses pembuatan plat beton dihalaman salah satu rumah warga setempat itu sempat menuai protes karena banyak yang tidak sesuai baku mutu proyek kontraktual. Seperti ukuran rangka besi dibawah spek dan kekerapannya.
” Dengan garapan seperti itu paling lama bertahan setahun. ” kata Husen. ( Senin ,4/9)
“Masih bagusan yang lama. Kalau yang lama sekarang banyak yang keropos itu wajar karena telah puluhan tahun.” paparnya.
Lebih lanjut Husen menyesalkan tidak adanya papan informasi proyek dari fihak pengelola.
“Apalagi infonya ini program anggota dewan. Apakah wakil rakyat yang menggunakan uang rakyat untuk kepentingan rakyat tidak bisa mengajari fihak pengelola akan pentingnya UU Keterbukaan informasi publik ?” soal Husen sembari tersenyum ketir.
Proyek yang sedianya untuk pelebaran drainase dilingkungan warga Rt 03 Rw 05 dusun Muncar tersebut tidak jadi dikerjakan karena kesulitan alur alternatif aliran air limbah rumah tangga warga menuju drainase ( selokan ) utama yang berada ditepi jalan. Maka proyek drainase itu “disulap” menjadi proyek plat beton penutup drainase. Demikian paparan dari Sihat Aftarjo, salah satu “orang dekat” Hasanudin anggota komisi II DPRD Banyuwangi saat dikonfirmasi berita lima.com sebagai pengusul proyek tersebut via seluler, Rabu 6/9.
” Kalau nama CV nya saya tidak tahu, mas. Itu sebenarnya proyek di dusun Sampangan. ” Ucap Sihat.
” Dan itu bukan ditolak melainkan dipindahkan. ” lanjut pria paruh baya yang kini tengah gencar mewacanakan dirinya sebagai Bacakades desa Kedungrejo.
Ketika disinggung tentang berapa anggaran pembuatan plat beton penutup drainase didusun Muncar yang hanya diselesaikan sekian puluh meter dari perencanaan 200 meter karena kemudian dipindahkan ke lokasi yang lain, Sihat nampak enggan menjawab.
” Gini aja mas, sampean langsung konfirmasi ke CV saja. Itu anggarannya 50 juta. Termasuk soal berita acara pemindahan proyek itu.” pungkasnya dengan nada cukup tinggi. Namun ketika dimintai nomer kontak si empunya CV, Sihat aftarjo mengaku tidak tahu.
Sementara Hasanudin sebagai wakil rakyat dari fraksi PPP dapil 3 Banyuwangi saat dikonfirmasi via telepon seluler tidak menjawab.( Puji /R2R )