SANANA,beritalima,com – Warga Dofa La Rusman (37) kecamatan mangole barat kabupaten kepulaun sula (Malut) protes secara spontan kepada pihak pihak PT.Indo Jaya Perkasa yang mengerjakan kegiatan pembangunan drainase di desa Dofa-Pelita.
Warga Dofa memprotes pengerjaan proyek Grenase tersebut kerena pekerjakan asal jadi, Kami protes pak, pasalnya proyek tersebut di kerjakan mengunakan batu kapur,sehingga pada saat hujan deras,batu kapur tersebut akan jadi hancur sehingga tidak tahan lama dan campuran semen dan pasir pun terlalu mudah sehingga cepat rusak,padahal proyek tersebut baru selesai kerja 3 bulan ini sudah rusak seperti ini.”Lanjut. Ruslan(42) warga Dofa ini juga angkat bicara pengerjaan proyek Granase yang bernilai puluhan miliaran rupiah hanya dikerjakan begini,Sabtu 10/3/2017
Saat di temui di lapangan oleh Wartawan Dia menyebutkan,
Sejak adanya pemberitaan protes dari warga tersebut, ternyata pihak PT,Indo Jaya takut ,karna hingga saat berita ini di terbitkan pihak perusahaan tersebut tidak memberikan komentar yang banyak, nanti kita akan turun cek kembali,di temui kediaman rumah desa waibau.”katanya.
Ruslan juga menambahkan :saya harap kepada PT.Indo Jaya Perkasa agar benar benar mengerjakan proyek draenase tersebut jangan asal jadi aja.
Karna kucuran dana proyek tersebut yang di kerjakan tersebut tidak lah sedikit ,” sebut Ruslan.
Warga Dofa juga menyebutkan,PPK kabupaten kabupaten sula juga menyebut, pembangunan draenase banyak yang retak retak akibat kurang nya pengawasan di lapangan, sampai saat ini draenase atau proyek yang lain kebanyakan menggunakan material batu kapur dan batu karang sehingga tidak tahan lama.”katanya.
.
Kalau pengerjaan proyeknya baik, pasti kami ngak protes, tapi kalau begini cara kerjanya kami khawatir proyek ini tak akan bertahan lama kwalitasnya ,”imbuhnya (@dino)
