Tak hanya itu, pekerjaan saluran drainase di Jalan Oro-oro Ombo, tepatnya di depan Museum Satwa Jatim Park Kota Batu, senilai Rp 1,7 Milyar yang dikerjakan oleh CV Jaya Abadi, Mojokerto terlihat sudah retak-retak, proyek yang kabarnya masuk dalam paket pemeliharaan itu ada yang runtuh, diduga campuran betonisasinya tidak sesuai standar, pekerjaan pun masih belum 100 persen.
Terkait hal tetsebut, Kepala Dinas PU Pengairan Dan Binamarga Kota Batu, Arief Assidiq tidak bisa ditemui, namun Arif melimpahkan wartawan kepada Ferly Bidang Teknis Lapangan Dinas Binamarga dan Pengairan Kota Batu ,pihaknya mengaku belum tahu adanya kerusakan dalam proyek drainase itu, dan pihaknya hanya akan menegur rekanan yang mengerjakan.
“Kami akan segera kroscek ke lapangan, terkait informasi itu. Dan kami akan tegur rekanannya klau memang di lapangan ditemukan seperti itu,” kata Pengki saat dikonfirmasi di Kantor Dinas PU Pengairan Dan Binamarga, Jum’at, 19/08/2016.
Ditanya perihal spesifikasi ketebalan aspal, Ferly menegaskan bahwa penggelaran aspal sudah sesuai standar yakni 4 cm.
“Kalau aspalnya itu sudah sesuai standar. Itu tebalnya empat centi meter lho,” tegasnya. (Sn)