BELITUNG,BERITALIMA.COM – Proyek pengerjaan perbaikan jalan Air Kelubi, yang membatasi Kelurahan Lesung Batang dengan Kelurahan Pangkal Lalang, dinilai asal. Sebab, pengerjaannya tidak memperhatikan keselamatan masyarakat pengguna jalan. Selain itu, proyek tersebut juga sudah dikerjakan, sementara papan proyeknya belum dipasang.
“Sebagai masyarakat, kita sangat senang dengan adanya proyek perbaikan jalan ini. Namun sebaiknya proyek perbaikan jalan ini juga memperhatikan para pengguna jalan yang lewat. Jalan ini kan kecil, kalau tanah galiannya ditumpuk di jalan seperti ini, kan jadinya jalan tambah sempit, sehingga berbahaya bagi orang-orang yang lewat. Apalagi kalau malam hari yang minim penerangan, akan sangat berbahaya,” ungkap Yudi warga jalan Air Kelubi, Kamis (5/5) kemaren.
Selain itu Yudi juga mengatakan, sebagian tanah bekas galian juga ada yang dibuang di atas selokan atau saluran drainase jalan. Hal ini juga menggambarkan proyek pengerjaan yang asal. Bagaimana tidak, karena apabila hujan turun maka tanah bekas galian tersebut akan kembali turun ke saluran drainase jalan.
“Sebagian penggaliannya, di lokasi-lokasi yang kosong rumah penduduk, justru tanah bekas galiannya dibuang ke atas selokan jalan. Ini kan namanya asal, percuma dikerjakan, karena kalau hujan, tanah bekas galian tersebut akan turun lagi ke selokan. Harusnya dikumpulkan dan diangkut menggunakan mobil, anggarannya kan pasti ada, ini kan proyek,” ujar Yudi.
Menurut Yudi, ada baiknya proyek perbaikan jalan ini memperhatikan keselamatan pengguna jalan, serta tidak asal dalam pengerjaannya. Dirinya sudah pernah meminta agar tanah bekas galian tersebut langsung diangkut. Sehingga ke depannya tidak akan menimbulkan masalah. Namun hingga hari ini, tumpukan tanah bekas galian bahu jalan tersebut, masih juga menghiasi jalan Air Kelubi.
“Beberapa hari yang lalu, saya sudah berbicara dengan pekerjanya, meminta agar tanah bekas galian tersebut segera diangkut. Menurut salah satu pekerja, itu merupakan kewenangan pemborong. Dia juga mengatakan, proyek perbaikan jalan ini milik Dalay Kosim, dibawah pengawasan orang yang disebut bernama Fauzi,” terang Yudi.
Yudi menambahkan, sejauh ini proyek perbaikan jalan Air Kelubi sudah dikerjakan, sementara itu hingga saat ini papan proyek yang menjelaskan tentang pengerjaan proyek perbaikan jalan tersebut belum juga dipasang. Selain tidak terpasangnya papan proyek, rambu-rambu tentang adanya pengerjaan jalan juga tidak tampak terpasang di lokasi tersebut.
“Hingga hari ini, belum saya lihat juga papan proyek yang seharusnya sudah mereka pasang, yang menjelaskan jenis pengerjaannya. Ini kan jelas melanggar aturan. Proyek sudah dikerjakan, sementara papan proyeknya belum dipasang. Kita tidak tahu proyek ini apakah pemeliharaan jalan atau peningkatan jalan,” pungkas Yudi.