Proyek Plengsengan Diduga Pakai Pasir Leboh, Tokoh Masyarakat Soroti Potensi Kerugian Negara

  • Whatsapp
Foto: Proyek Plengsengan pasir yang dipakai bercampur tanah. (Doc, Istimewa)

BANYUWANGI,Beritalima.com – Pembangunan proyek irigasi atau plengsengan yang dikerjakan oleh salah satu CV dan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi kembali menjadi sorotan publik.

Hasil pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah kejanggalan pada pekerjaan yang saat ini baru mencapai sekitar 40 persen. Lokasi tersebut di Dusun Sumberjeruk Desa Tamanagung Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Selasa (09/12/2025).

Bacaan Lainnya

Salah satu yang paling mencolok adalah penggunaan pasir leboh, yakni pasir bercampur tanah yang tidak sesuai spesifikasi standar pembangunan konstruksi.

Kondisi ini tampak jelas dari warna dan tekstur material yang digunakan pada bagian plengsengan. Selain itu, hingga kini papan nama proyek belum terpasang, sehingga masyarakat tidak mengetahui nilai anggaran, sumber pembiayaan, durasi pekerjaan, hingga siapa pelaksana resminya.

Tokoh masyarakat Banyuwangi yang juga Ketua Perkumpulan Pendopo Semar Nusantara, Uny Saputra, angkat bicara terkait bangunan tersebut. Ia menegaskan bahwa setiap proyek pemerintah wajib mengikuti ketentuan hukum yang berlaku, termasuk soal transparansi anggaran dan kualitas material.

“Tidak dipasangnya papan nama proyek itu sudah melanggar prinsip keterbukaan informasi publik dan ketentuan dalam Peraturan Presiden tentang pengadaan barang dan jasa,” ujar Uny.

“Jika benar material yang digunakan adalah pasir leboh yang tidak memenuhi standar, maka ini dapat berpotensi menimbulkan kerugian negara, karena kualitas pekerjaan tidak sesuai dengan nilai anggarannya,” tambahnya.

Uny meminta dinas terkait untuk segera turun melakukan pemeriksaan terhadap kualitas pekerjaan dan memastikan pelaksana proyek mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan.

“APBD adalah uang rakyat. Setiap rupiah harus dipertanggungjawabkan. Jika ada dugaan penyimpangan, maka wajib dilakukan evaluasi teknis dan audit,” tegasnya.

Sejumlah warga berharap pekerjaan segera dibenahi sebelum dilanjutkan, agar konstruksi irigasi dapat bertahan lama dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.(Ron//B5)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait