Ogan Komering Ulu, beritalima.com-– Rehab Ruang Kelas Belajar (RKB) SD Negeri 60 OKU, jadi pertanyaan dikalangan masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pasalnya rehab RKB di Sekolah Dasar ini tidak mempunyai atau memasang papan proyek, sehingga tidak diketahui siapa yang mengerjakannya dan berapa jumlah anggarannya.
“Sepertinya ini proyek siluman, kenapa saya katakan demikian karena tidak ada papan proyek sesuai di aturan UU No 14 Tahun 2010 tentang transparansi keuangan dan diatur Kepres No 54 Tahun 2010, artinya rehab RKB sekolah ini sudah menabrak aturan, kata Ketua LSM Semar OKU Hastami Masril, kepada beritalima.com Senin (26/6).
Hastami menerangkan, jika semua pekerjaan barang dan jasa kontruksi harus transparansi salah satu indicator papan proyek. Modus operandi yang tidak bisa dipantau masyarakat bisa dikatakan proyek tak jelas atau siluman.
“Di sinilah peran serta masyarakat, harus memantau pembangunan, sebab rehab RKB sekolah ini menggunakan keuangan negara,” jelasnya.
Menurut dia, ada unsur kesengajaan yang dilakukan pihak SKPD yakni Dinas Pendidikan, agar masyarakat tidak akan tau proyek apa dan berapa anggarannya, serta kapan dimulainya dan berakhir proyek ini kita tidak tau.
“Ya, nampaknya sengaja ditutup – tutupi rehab RKB ini biar lebih leluasa mengelabui masyarakat,” ungkapnya.
Terkait ditemukannya rehab RKB sekolah yang tidak memasang papan proyek, dia menambahkan, itu dinyatakan ilegal tidak sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
“Hal ini perlu di evaluasi dan ditata lebih baik dalam system pemerintahan, kenapa bisa ada yang tidak memasang papan proyek,” tegasnya.
Sementara itu salah satu warga setempat yang minta dirahasiakan namanya menuturkan, sejak awal sudah mulai curiga ketika dilakukan pembongkaran.
“Saya sudah curiga mas, terhadap rehab RKB di SD Negeri 60 ini karena tiba-tiba saja dibongkar,” ucapnya.
Selain itu masyarakat disini dan orang tua/ wali murid tidak begitu tau pembangunan apa.
“Kita kurang tau mungkin ada permainan disini,” kata dia.
Sampai berita ini diturunkan Dinas Pendidikan Kabupaten OKU dan pihak sekolah belum bisa dikonfirmasi hingga kini.
(Ariyan)