Jakarta, beritalima.com |– Psikolog Tika Bisono menilai, peran Rukun Tetangga (RT) sangat penting guna turut mengawal keberadaan para orang tua lanjut usia (lansia) di lingkungannya. Belakangan ini, ada berita terkait ditemukan lansia yang meninggal dunia di rumahnya tanpa diketahui orang sekitarnya.
Tika menuturkan, ada “tujuh pendekar” di setiap RT, yaitu: geng RT, geng RW, geng PKK, geng tokoh musola, geng majelis taklim, geng karang taruna, dan geng tokoh masyarakat. “Saya tidak teriak-teriak ke keluarga karena keluarga sudah hopeless, tak bisa diharapkan,” ucapnya, dalam diskusi daring Perkumpulan Penulis Satupena di Jakarta bertjuk Menjalani Hari Tua: Hidup Sendiri atau Bersama Keluarga (8/8).
“Tapi tujuh pendekar ini juga selalu terlambat. Ketika ada orang usia tua yang punya masalah, harusnya dari tujuh pendekar ini yang tahu lebih dulu. Apakah tujuh pendekar ini tidak pernah cek ricek semua kepala keluarga atau rumah yang ada di RT-nya?” tanya Tika.
Jika ada rumah yang tidak pernah terbuka pintunya, atau ada keluarga yang jika diundang tak pernah datang, dan sebagainya, sambung Tika, maka “tujuh pendekar” ini seharusnya memeriksa. Tika selaku praktisi parenting, menyampaikan orang pada usia tua masih sangat membutuhkan keterlibatan (engagement), interaksi dan komunikasi dengan orang lain.
Orang usia tua perlu sering dihubungi atau dikunjungi. Tentang kondisi mental orang usia tua yang layak, Tika mengutip pakar psikologi Erik Erikson tentang delapan tahap perkembangan manusia. Di tahap terakhir, usia 65 tahun ke atas, manusia mencapai tahap integritas dalam dirinya.
“Integritas itu dalam bentuknya adalah berhasil memenuhi komitmen dalam hubungan antara dirinya sendiri dengan orang lain. Jadi hubungan antarmanusianya sudah paripurna. Dia sendiri sudah bisa menerima diri bahwa dia sudah tua,” ungkap Tika.
Jurnalis: Abri/Rendy