Psikopat

  • Whatsapp

Oleh: Novita Tandry***

JAKARTA, beritalima.com- Gadis remaja (NF) 15 tahun membunuh anak tetangganya (APA) berusia 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, dengan menenggelamkan di bak mandi, mayatnya ditaruh di lemari dan besoknya menyerahkan diri ke polisi.

Dari beberapa media yang saya baca, pelaku selain suka menyiksa binatang juga tidak menunjukkan rasa bersalah, tenang, dan bisa menjawab dengan detail semua pertanyaan yang ditanyakan polisi dan menariknya, katanya meniru dari film thriller dan horror.

Luar biasa sadisnya! Dingin sekali ekspresinya.

Saya mengusulkan supaya Polres Jakarta Pusat segera memeriksa kesehatan otak dan tubuh pelaku lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogram, pencitraan resonansi magnetik, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap.

Dengan penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian.

Dan juga lakukan wawancara menggunakan metode Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition(DSM-5) by The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorderversi 5 untuk menentukan kepribadian pelaku.

Kalau sampai ternyata hasilnya pelaku adalah seorang Psikopat atau Sosiopat maka penanganan intensif harus segera dilakukan karena kalau tidak pelaku akan mengulangi perbuatan yang sama.

Psikopati adalah penyakit kejiwaan yang dicirikan oleh tindakan yang bersifat egosentris dan antisosial. Psikopati berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai psikopat atau sosiopat, karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.

Psikopati tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 3% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.

Beberapa gejala-gejala Psikopat adalah sebagai berikut :

•Hobby berbohong, fasih, dan dangkal.

•Egosentris, tidak peduli, kurang empati. Bagi psikopat, memotong kepala kucing dan memotong kepala orang tidak ada bedanya.

•Impulsif dan tidak ada self control (tidak bisa membedakan yang salah – benar, baik – jahat).

•Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.

•Manipulatif dan curang.

•Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis (tapi sebenarnya tidak punya empati).

•Biasanya sangat cerdas dan mungkin paling cerdas ketika dibandingkan dengan anak-anak yang lain.

•Biasanya banyak mengetahui sesuatu yang tidak diketahuinya dan marah jika orang lain menyalahkannya.

•Merasa paling benar, dan biasanya anggapannya itu memang benar.

•Mengetahui sesuatu yang tidak diketahui. Biasanya banyak yang benar dan sangat sedikit sekali yang salah.

•Memiliki perkiraan dengan akurasi yang tinggi (perkiraannya jarang salah dan kebanyakan adalah benar atau semuanya benar).

Menurut ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare, Psikopat biasanya mulai kelihatan ciri-cirinya di usia 3 tahun, orangtua perlu mengenalinya dan mendapatkan pertolongan yang tepat dan biasanya usia 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.

Walaupun jumlah Psikopat hanya sekitar 3% di dunia sebagai orangtua hadir dan kenalilah tanda-tandanya dan segera mendapatkan pertolongan sebelum terlambat!. (Editor: Lili)

***Psikolog Anak dan Remaja.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait