Jakarta, Pemrakarsa Proyek Terowongan Terpadu penanggulangan banjir DKI Jakarta, PT Antaredja Mulia Jaya (AMJ) telah meneken perjanjian kerjasama dengan BUMN PT.Waskita Karya, untuk menjadi mitra lokal dalam mewujudkan proyek Terowongan Raksasa Penanggulangan banjir terpadu yang dikenal dengan nama Jakarta Integrated Tunnel (JIT), proyek ini diklaim sebagai proyek pertama didunia.
Sedangkan untuk mitra Investor luar negeri PT.AMJ akan menggandeng perusahaan multinasional dari Korea Selatan yaitu Sibernix dan pendanaan dari E-Best, ” Kita sudah menandatangani “perjanjian pokok” dengan Waskita Karya, untuk menjadi mitra strategis dalam mewujudkan proyek ini,” ujar Komisaris utama PT.AMJ Wibisono ke awak media dijakarta Senen (22/03/2021).
Kedua belah pihak akan membuat perusahaan patungan dalam rangka percepatan dan akselerasi proyek pengendali banjir di ibu kota tersebut.
“Setelah kita melakukan penandatanganan Moa pada Desember 2019 dengan investor dari Korsel PT Sibernix.inc, maka selanjutnya kita memilih partner dari perusahaan lokal. Kita pilih Waskita Karya karena dikenal sangat berpengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek infrastruktur,” terang Wibi.
Sebelumnya, pihak PT.AMJ telah diundang rapat secara virtual dikementerian perekonomian pada tanggal 18 September 2020 yang dipimpin oleh asisten Deputi perencanaan pengembangan kawasan strategis bapak Tulus
Hutagalung dengan tujuan untuk membahas tindak lanjut Permohonan Rekomendasi Pembangunan Jakarta Integrated Tunnel oleh PT.AMJ
kepada Dewan SDA Nasional yang disampaikan melalui surat Direktur Utama PT. AMJ kepada Menko Perekonomian selaku Ketua Dewan SDA Nasional No.01/AMJ/VIII/2020, tanggal 25 Agustus 2020, perihal “Rekomendasi dari Dewan SDA Nasional atas gagasan untuk membangun Proyek “Jakarta Integrated Tunnel” di Jakarta, intinya hasil rapat semua stakeholder yang diundang mendukung proyek ini” ulas Wibi
Lanjut Wibi menerangkan, bahwa hasil Pembahasan dan tindak Lanjut,
Pada dasarnya, Pemerintah mendukung kegiatan investasi untuk program pembangunan nasional dengan tetap memperhatikan regulasi yang ada, salah
satunya terkait dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan dokumen perencanaan pembangunan, baik dalam skala nasional maupun daerah, Pada tanggal 6 Juli 2020, Kantor Staf Presiden telah melakukan pembahasan mengenai percepatan investasi Proyek JIT.
“Saya berharap tahun ini 2021 proyek yang menelan biaya 42 trilyun rupiah ini bisa dimulai, tinggal persyaratan teknis saja,terakhir kita sudah rapat pleno dengan TKPSDA untuk mendapatkan rekomendasi dari Tim Sumber Daya Air Nasional agar proyek ini bisa disinkronisasi dengan proyek pengendalian banjir yang ada, ini momentum yang baik untuk iklim investasi di tengah Pandemi, karena proyek ini tidak membebani anggaran negara,” pungkasnya