BANYUWANGI, beritalima.com – Normalisasi sungai Gonggo sebagai upaya untuk menanggulangi banjir yang kerap terjadi di daerah Desa Sumberagung dan Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi telah dimulai pada Jumat (15/2).
Proyek ini diharapkan selesai dalam waktu dua bulan ke depan. PT Bumi Suksesindo (BSI) menurunkan alat beratnya untuk mengeruk sampah dan lumpur yang memenuhi badan sungai. Perwakilan pemerintah dari Desa Pesanggaran, Perhutani, kepolisian dan warga masyarakat terlihat turut mengawasi jalannya pekerjaan.
Menurut Kepala Dusun Ringinagung, Desa Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Agus Romadhon, pengerukan sungai ini sudah lama diharapkan oleh masyarakatnya. Karena kondisi sungai sudah tidak layak akibat sedimentasi yang melebihi ambang batas.
Masih Agus, masyarakat pun antusias membantu kegiatan ini. Bahkan sebagian dari mereka rela membawakan makanan dan minuman secara swadaya untuk para pekerja.
“Masyarakat lega karena sudah lama mengharapkan [pengerukan sedimen ini,” jelas Agus.
Program ini adalah hasil pembahasan multi pihak yang melibatkan masyarakat, Kepala Desa terkait, Camat, PT BSI dan Perhutani. Dari diskusi bersama ini ada kesepakatan untuk dilakukan kegiatan normalisasi sungai Gonggo ini sebagai upaya dalam mengatasi masalah banjir dan pendangkalan sungai.
“PT BSI sangat concern dengan kegiatan ini dan berupaya membantu secara optimal. Sehingga, ke depan potensi banjir bisa diminimalisasi, termasuk dampaknya,” terang Senior Manager External Affairs PT BSI, Sudarmono, saat dihubungi secara terpisah.
Panjang sungai yang akan dikeruk ini diperkirakan sepanjang lima kilometer. Dimulai dari Kaliwatu (muara) sungai Gonggo di Dusun Ringinagung, Desa Pesanggaran dan berakhir di perbatasan wilayah Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memperlancar aliran air dan mampu menampung debit air yang tinggi saat hujan deras datang.
“Semoga program ini bermanfaat untuk masyarakat luas,” pungkas Sudarmono.
(Bi)