BANYUWANGI beritalima.com – PT Bumi Suksesindo (PT BSI) bersama warga Kecamatan Pesanggaran, gelar lomba hadrah pelajar. Sontak, wilayah yang berada di Banyuwangi selatan tersebut spontan berubah menjadi layaknya kota santri dalam menyemarakan bulan suci Ramadhan serta melestarikan budaya Islam,
“Tahun 26 laire NU, Ijo – ijo benderane NU, Gambar jagad simbole NU, Bintang songo lambange NU,” ucap peserta melantunkan syair, Kamis (30/6/2016).
Tercatat ratusan pelajar dari sepuluh kelompok hadrah unjuk gigi dalam kesempatan ini. Secara bergiliran, mereka berduel menjadi yang terbaik. Dan istimewanya, meski pelaksanaan berada di pedesaan, yakni di Masjid desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, juri yang dihadirkan tak kalah mentereng dengan kompetisi tingkat nasional.
Seperti tujuan acara, acara ini memang diikuti oleh kalangan pelajar. Khususnya yang menjadi santri di TPQ di Kecamatan Pesanggaran. Namun jangan salah, meski masih usia bocah, mereka cukup lihai bernyanyi dan memainkan jenis musik khas Islam tersebut.
“Jurinya, kami datangkan dari wilayah lokal dan juri vokal dari jakarta selain ” ujar Ketua panitia lomba hadrah pelajar, Anwar.
Untuk kriteria penilaian, lanjutnya, meliputi kekompakan bermusik serta lantunan vokal.
Karena ingin menjadi jawara, para peserta mengaku rela berlatih sejak sebulan sebelumnya. Seperti yang disampaikan Habibi, anggota kelompok hadrah Aswaja Al Habsy, dari Masjid Nurul Huda, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. Jadi jangan heran, performance grup ini dalam membawakan lagu Rohatil dan Turi Putih, cukup lembut ditelingan.
“Kami latihan sejak sebulan yang lalu biar penampilan maksimal ” ucap penabuh alat musik Celtik ini.
Sebagai penyemangat, PT BSI dan panitia menyiapkan sejumlah hadiah menarik untuk pemenang lomba hadrah. Salah satunya sebuah speaker aktif. Kenapa speaker aktif?. Karena alat ini akan memiliki manfaat lebih guna pengembangan bakat seni para pelajar tersebut.
bukan hanya lomba hadrah, PT BSI dan warga Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, juga menggelar lomba tartil Al Quran. Bahkan, lomba ini menyerap peserta sampai 300 lebih peserta. Namun, lagi – lagi, hadiah yang diberikan sengaja yang sinergis dan bermanfaat untuk peningkatan kapasitas.
Rencananya, acara serupa akan kembali digeber pengelola tambanag emas Gunung Tumpang Pitu, bersama warga Kecamatan Pesanggaran, guna menanamkan rasa cinta sejak dini pada budaya mengaji dan seni Islam.(Abi)