SURABAYA, Beritalima.com|
Merujuk pada beberapa tuduhan negatif yang dilontarkan oleh media ngopibareng.com dengan headline PT PAL Dianggap Abaikan Warga Sekitar, DPRD Surabaya : Dosa Besar!
serta berita dengan headline Ketua Komisi A Sesali : PT PAL-Pelindo Mangkir dari Rapat Bersama.
Kedua headline berita tersebut tidak merepresentasikan pemberitaan yang berimbang. Faktanya, PT PAL Indonesia tidak pernah secara sengaja mangkir dari undangan pertemuan oleh DPRD Surabaya.
Adanya kesalahan teknis yang menyebabkan perbedaan penerimaan informasi oleh perusahaan terkait undangan dari DPRD Surabaya.
Sebagai industri pertahanan yang berdiri sejak 43 tahun, PT PAL Indonesia terus berupaya menjunjung tinggi integritas perusahaan, salah satunya dengan menjaga hubungan baik dengan pemerintah selaku stakeholder perusahaan.
Berkaitan dengan penyaluran dana TJSL perusahaan, PT PAL telah aktif menyalurkan bantuan kepada masyarakat dalam berbagai sektor sosial seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi atau usaha serta sektor lingkungan.
Headline berita “PT PAL Dianggap Abaikan Warga Sekitar, DPRD Surabaya : Dosa Besar!”, sangat berbeda dengan kenyataannya, karena PT PAL telah menunjukkan upaya pemberdayaan masyarakat melalui serangkaian program TJSL dalam aspek ekonomi melalui dukungan permodalan pada sektor UMKM.
Pada tahun 2023, tim TJSL PT PAL turut bekerjasama dengan Dinas Koperasi Kota Surabaya untuk memberikan dukungan legalitas merk kepada 30 pelaku usaha UMKM yang ada di Surabaya, mulai dari sosialisasi bersama Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, pendampingan dalam proses kepengurusan hingga pembiayaan seluruh rangkaian legalitas merk.
“Dalam sektor sosial, PT PAL memberikan bantuan dalam bentuk Jamsostek untuk Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) kepada 100 orang pekerja rentan yang terdaftar di Kelurahan Ujung untuk kurun waktu waktu 6 bulan” ucap Edi Rianto selaku Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesia.
Lebih jauh lagi, dengan sederet penugasan yang diberikan oleh pemerintah melalui proyek-proyek yang ada telah menggerakkan perekonomian dari tingkat mikro hingga makro nasional.
Setiap satu kapal perang yang di bangun oleh PT PAL Indonesia dapat menyerap sebanyak 2000 tenaga kerja lepas, dengan mengutamakan SDM asal Kota Surabaya dan sekitarnya. Dampak ekonomi ini merupakan hasil dari implementasi kebijakan perusahaan yang mendukung dan mengedepankan kebutuhan Masyarakat sekitar.
Tidak hanya pada sektor usaha, jaminan kesehatan, dan perekonomian pada masyarakat sekitar, PT PAL Indonesia juga berusaha dengan mengedepankan kemampuan IPTEK, secara berkala dengan melakukan PAL Goes to Campus sebagai upaya untuk peningkatan dan pemerataan ilmu pengetahuan di bidang industri maritim dan pertahanan, khususnya bagi para pengenyam perguruan tinggi dan juga ditingkat SMK di Surabaya.
Selain itu, PT PAL juga aktif memberikan bantuan pendidikan di luar Pulau Jawa melalui beasiswa untuk Para Santri di beberapa Pesantren daerah NTB untuk mendukung kemajuan pendidikan dan sertifikasi untuk meningkatkan kualitas guru atau pengajar di daerah tersebut.
Bantuan dalam sektor lingkungan juga aktif dilakukan seperti program menanam 500 Pohon Aren di Daerah Subang. Aksi ini dilakukan sebagai upaya agar masyarakat bisa mendapatkan oksigen yang sehat dengan mendukung proses penghijauan dan menciptakan lingkungan hidup yang sehat bagi kehidupan di sekitar.
Setiap pelaksanaan program TJSL, PT PAL Indonesia rutin melaporkan perencanaan hingga evaluasi realisasi pelaksanaan kepada Kementerian BUMN. Meski dalam skala yang terbatas, setiap program TJSL yang disusun oleh perusahaan mengedepankan kebermanfaatan dengan cakupan masyarakat hingga lapisan terluar.
Sehingga sangat disayangkan adanya pemberitaan diatas yang tidak melakukan komunikasi dan konfirmasi kebenaran dahulu kepada perusahaan terkait capaian yang telah dilakukan oleh PT PAL Indonesia.(Yul)