“KM Egon ditarik oleh PT Pelni sejak sebulan lalu dan tidak ada alasan yang jelas dari Perusahaan pelayaran milik pemerintah tersebut. Bahkan Pemkab Kota Waringin Barat berinisiatif supaya dapat mengantisipasi arus mudik lebaran yang biasa menggunakan kapal ferry KM Egon trayek Semarang dan Surabaya,” tandas Rakhman Senator Kalimantan Tengah, Senin (23/5/16) di kantor DPD RI, Jakarta.
Padahal dari PT Pelni sendiri, mengeluarkan Kapal Pelni Egon terbaru tahun 2016 meskipun sempat mengecewakan Pemkab Kota Waringin dan masyarakat tapi KM Egon yang baru ini untuk menyeberangi lautan menuju berbagai pelabuhan baik pelabuhan besar maupun kecil.
Sedangkan kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kumai, PT Pelni, Dharma Lautan Utama (DLU), tengah mengevaluasi angkutan lebaran 2016 via kapal laut bersama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar). Laporan jumlah armada dan jadwal keberangkatan sedang dalam pembahasan dengan Bupati Kobar.
“Kami sedang mengevaluasi bersama pemerintah Kobar untuk jumlah kapal dan keberangkatan dari H-15 sampai H+15 Lebaran, mengingat saat ini sudah mulai mendekati momen mudik Lebaran,” ungkap Kepala Operasional PT Pelni Cabang Kumai-Pangkalan
Lebih lanjut, saat ini armada milik PT Pelni yakni Kapal Motor (KM) Egon sudah tak melayani rute Kumai-Semarang. KM Egon ditarik ke Surabaya untuk melayani rute Surabaya-Makasar.
“Nanti kita tunggu hasilnya, Pemkab Kobar akan meminta penambahan armada kapal laut dan jumlah tol berapa untuk arus mudik tahun ini,” kata Saiful.
Tambahnya, dia menyebutkan, pada 2015 PT Pelni menyiapkan lima kapal untuk melayani pemudik dari pelabuhan Panglima Utar Kumai. Yaitu KM Egon, Leuser, Awu, Bukit Raya, dan Lawit. dedy mulyadi