SURABAYA, beritalima.com – PT Timah (Persero) terus mengupayakan peningkatan kemampuan alat-alat produksi, mulai dari aset penambangan sampai alat pemurnian. Ini dilakukan agar tidak kehilangan momentum kenaikan harga mulai awal 2016 hingga saat ini.
Sekretaris Perusahaan PT Timah, Agung Nugroho, mengatakan, harga komoditas logam timah dunia saat triwulan I/2016 mencapai USD 17.625/Mt, terus merangkak naik dan mencapai USD 17.985/Mt.
Kenaikan harga ini, menurut Agung saat prescon di ajang Investor Summit & Capital Market Expo 2016 di Surabaya, menjadi kabar baik karena tahun 2015 sempat menyentuh angka USD 13.000/Mt.
Disebutkan, perseroan telah menambah 2 unit kapal dengan capex sebesar Rp600 miliar. Penambahan kapal ini untuk penambangan laut.
“Perseroan juga terus berupaya untuk menambah cadangan baru untuk meningkatkan sustanibility usaha inti dan meningkatkan kepercayaan para pemegang saham,” lanjut dia, Jumat (19/8/2016).
Pada kegiatan eksplorasi laut pada Juni 2016 telah mendapatkan temuan sumber daya tereka sebesar 179 ton, sumber daya tertunjuk sebesar 945 ton, dan sumber daya terukur sebesar 4.886 ton.
“Semua itu merupakan tipe endapan alluvial, untuk kegiatan eksplorasi darat mendapatkan sumber daya tertunjuk sebesar 117 ton,” cetus Agung.
Perseroan juga terus melaksanakan program efisiensi yang telah dijalankan dari tahun-tahun sebelumnya. Efisiensi yang dikejar yang bermuara pada efektivitas dari semua pekerjaan lini usaha yang akan memberikan sumbangan pada peningkatan keuntungan perseroan hingga akhir tahun.
Saat ini perseroan sedang fokus melakukan hilirisasi produk timah di antaranya tin solder dan tin chemical yang sudah memasarkan produknya serta melakukan diversifikasi usaha yang berbasis kompetensi dengan mendirikan beberapa anak perusahaan di bidang properti, layanan kesehatan dan agrobisnis.
Sedangkan untuk produk non-timah, perseroan juga telah melakukan pengembangan dan penelitian rare earth. (Ganefo)