MADIUN, beritalima.com- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas bagi siswa siswi yang sudah divaksinasi Covid-19 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dimulai Jumat, 4 September 2021, kemarin.
Hal tersebut telah diputuskan dengan beberapa pertimbangan matang dari unsur terkait. Termasuk menggelar rakor persiapan PTM terbatas antara Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, Wakil Bupati, H. Hari Wuryanto, dengan jajaran Forkopimda serta pimpinan OPD terkait di Pendopo Muda Graha, Kamis 2 September 2021, kemarin.
Dalam pelaksanaan PTM ini, ada beberapa teknis yang harus dilaksakakan. Diantaranya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan juga memerlukan kerjasama lintas sektor guna membantu kelancaran PTM.
Syarat lain, anak didik sudah mendapatkan ijin dari orang tua bahwa diperbolehkan untuk mengikuti pelaksanaan PTM. Dalam hal ini, kurang lebih 90% orang tua wali murid sudah megizinkan. Tak hanya itu, aturan lain yakni maksimal dua jam dalam pelaksanaan pembelajaran dan siswa yang masuk sesuai shift.
Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, mengungkapkan, pelaksanaan PTM bukan hanya tanggungjawab Dinas Pendidikan. Tapi merupakan tanggungjawab bersama.
“Dalam pelaksanaan PTM, multi pihak harus ikut bertanggung jawab. Tidak hanya Dinas Pendidikan saja. Jadi seluruh pihak terlibat dalam pelaksanaan PTM. Karena semua berharap PTM ini dapat berjalan dengan catatan semuanya harus selamat, tidak ada efek pertambahan kasus,” tutur H. Ahmad Dawami.
Pemkab Madiun, lanjutnya, memiliki data setiap kasus yang ada di desa. Sehingga dalam pelaksanaan PTM, nantinya harus mengetahui dimana sekolah yang boleh melakukan PTM.
“Dalam pelaksanaan PTM tidak hanya siswa saja yang harus aman. Namun guru juga harus aman. Sekolah pastinya memiliki data setiap guru dan siswa. Disitulah dimana sekolah tersebut boleh melakukan PTM atau belum diperbolehkan, atau mungkin melarang guru atau siswa yang berada pada zona merah,” tandasnya.
Bupati juga meminta, dikarenakan pelaksanaan PTM ini terbatas, guru tetap memberikan bahan pembelajaran bagi siswa yang tidak melaksakan PTM untuk belajar dirumah.
“Selain itu, memberikan bahan pembelajaran bagi siswa tentang disiplin protokol, bahwa berjalanannya PTM ini orang tua juga harus disiplin prokes,” harapnya.
Bupati kembali wanti wanti (berpesan), agar seluruh elemen yang terlibat dalam PTM terbatas, yakni siswa dan guru, menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Terutama memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir,” pesannya dengan nada serius.
Sementara itu, Wakil Bupati Madiun, H. Hari Wuryanto, meminta, agar pihak terkait selalu monitor berjalannya PTM. Dengan madsud jangan sampai ada klaster baru (klaster sekolah)
“Mungkin harus ada inovasi dalam pembelajaran PTM. Tapi tidak jauh dari SOP yang berlaku. Yang penting siswa harus sehat saat masuk sekolah. Siswa harus patuh serta disiplin SOP,” ucap H. Hari Wuryanto. (Dibyo).
H. Ahmad Dawami (atas), H. Hari Wuryanto (kanan) bawah.