Oleh: Dr Umar Congge, S.Sos, M.Si
Rektor Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSI)
Muswil APTISI Wilayah IX-A semakin dekat, sukses atau tidaknya melahirkan pemimpin baru ditentukan sejauh mana komitmen para pengurus yang ada sekarang, membangun sinergisitas diantara sesama pengurus atau sesama perguruan tinggi swasta, dalam mengusul pengurus baru, yang menjadi representasi dari PTS di Sulsel.
Sukses memilih pengurus, bukan jaminan akan sukses dalam menjalankan program kerja ke depan jika dalam penentuan pimpinan tidak solid dan tidak saling memberi dukungan dan tidak saling memberi jalan.
APTISI adalah organisasi penghimpun perguruan tinggi swasta yang diharapkan dapat menjadi mitra pemerintah khususnya LLDIKTI IX, membina dan membimbing PTS, khususnya yang masih kecil dan kurang sehat, oleh karena itu salah satu syarat yang harus dimiliki oleh APTISI kedepan adalah lembaga itu sendiri harus sehat terlebih dahulu, sementara melahirkan lembaga sehat harus diawali sistem rekruitmen pengurus yang sehat pula.
Sebagaimana dipahami bersama bahwa cikal bakal lahirnya APTISI ini berawal dari lahirnya BM-PTSI pada tahun 1984, lalu kemudian berubah menjadi APTISI.
Organisasi ini bertujuan meningkatkan pengelolaan dan pengembangan pendidikan tinggi agar mampu menjadi institusi terdepan dalam menghasilkan sumberdaya manusia, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Serta memiliki ahlak mulia dan kemampuan profesional tinggi dalam usaha pengembangan dan pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya bagi peningkatan derajat kemanusiaan.
Bertitik tolak dari esensi itu , maka untuk menjalankan tugas dan fungsi dasar dari APTISI, sebagai organisasi di dalamnya berbagai PTS, maka secara ideal APTISI tidak bisa hanya menyandarkan diri atau ditopang oleh hanya satu atau beberapa perguruan tinggi.
Akan tetapi harus ditopang oleh banyak perguruan tinggi swasta, sehingga posisi dan eksistensinya dapat menjadi kuat, dengan kekuatan itu APTISi dapat menjadi sandaran bagi perguruan tinggi yang membutuhkan bantuan sebagai sarana menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi.
APTISI hadir untuk menjadi pengurus bagi PTS yang bermasalah, bukan sebaliknya harus diurus oleh orang orang PTS karena banyak masalah, oleh karena itu maka APTISi, harus tampil dengan performa baru, entah itu dengan pengurus lama atau pengurus baru, itu bukan masalah.
Tetapi yang penting adalah apakah dengan performa baru itu mampu menghimpun PTS yg ada di Sulawesi-A untuk membangun sebuah kekuatan besar, yang mampu bersinergi dengan LLDIKTI IX membina dan mengembangkan PTS.
Sebab kehadiran APTISI tentu sangat diharapkan dapat berkonstribusi terhadap peran LLDIKTI dalam berbagai hal berkaitan pengembangan PTS, ada hal yang selama ini kurang berjalan efektif di tubuh APTISI, yakni kehadirannya masih kurang dirasakan oleh PTS
Ini menunjukkan bahwa ada sistem kurang berjalan, kendatipun demikian tidak perlu mecari kambing yang abu abu, namun tugas menyusun pengurus baru dengan tetap mengakomodir berbagai pihak yg tersebar pada berbagai PTS, yang memiliki komitmen dan kepentingan yang sama untuk memajukan PTS dan APTISI.
Guna memberi daya dukung kuat terhadap LLDIKTI, sehingga dapat menjadi mitra sejajar dalam usaha memajukan PTS di Sulsel, apalagi dengan terjadinya pergantian pimpinan Kepala LLDIKTI IX Sultan Batara yang baru tentu hal ini akan menjadi entry point bagi APTISI untuk lebih maju dan berkembang.
Bapak Drs.Andi Lukman M. Si, adalah sosok yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang mumpuni, baik itu pengalam dalam hal mendampingi beberapa Kalem sebelumnya maupun pengalaman dalam menduduki posisi penting dan strategis di LLDikti.
Hal ini tentu dibuktikan dengan sikap yang terbuka beliau dengan bersedia menjadikan Aula Ridwan Saleh Mattayang, sebagai tempat digelarnya hajatan yang terbilang cukup besar melibatkan para petinggi PTS yang ada di Sulsel.
Bukan hanya itu, bahkan konsumsi peserta juga ditanggung oleh beliau, sehingga dengan demikian ini adalah merupakan momentum untuk menunjukkan soliditas dan komitmen kita terhadap kepemimpinan Bapak Andi Lukman.
Karena dengan demikian tugas berat yang diemban, oleh kepala lembaga akan menjadi terasa ringan karena kehadiran Pengurus APTISI yang baru, bukan sebaliknya malah menambah beban kerja Kepala LLDIKTI.
Tentu pada muswil kali ini kita sangat optimis akan melahirkan pengurus yang tetap solid dan cerdas, karena APTISI, sekarang ini didalangi oleh orang-orang cerdas dan pakar dibidangnya, sehingga dalam komposisi pengurusan nanti betul dapat mengkafer semua kalangan.
APTISI adalah organisasi para cerdik pandai, sehingga tidak muncul kesan persoalan suka atau tidak suka, karena tentu berbeda dengan organisasi politik, yang dalam komposisi kepengursannya seringkali didasarakn pada persoalan suka dan tidak suka atau siapa dukung siapa.
Akhirnya kita songsong Muswil APTISI Sulawesi-A dengan prinsip mari mengurai benang yang kusut, lalu menarik di atas tepung, sehingga benangnya terurai dan tertarik tanpa meninggalkan bekas.